April 2014 - PKS Sumbar
News Update
Loading...

29 April 2014

Sumbar Sukses Eliminasi Malaria di 15 Kabupaten/Kota

Sumbar Sukses Eliminasi Malaria di 15 Kabupaten/Kota

PADANG, METRO-Pemerintah Provinsi Sumbar berhasil mengeliminasi 15 kabupaten/kota dari penyakit malaria. Atas prestasi itu, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria, pada pemerintah daerah.
 “Penghargaan kali ini tidak lepas dari dukungan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Ini prestasi beliau, hingga 15 kabupaten/kota berhasil mengeliminasi daerahnya dari malaria,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri, Minggu (27/4).
Sebelumnya, gubernur juga berhasil meraih penghargaan bidang kesehatan Ksatria Bhakti Husada dan penghargaan untuk kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL). Selain Sumbar, provinsi lainnya juga meraih penghargaan sama.
Namun dari sekian banyak provinsi, hanya Sumbar yang paling banyak daerahnya tereliminasi dari malaria. Disebutkan Rosnini, upaya mengeliminasi malaria di Sumbar sudah dimulai sejak tahun 2006 silam. Dan hasilnya baru terlihat setelah 8 tahun kemudian. “Hasil yang kami harapkan memang belum paripurna, sebab masih terdapat empat daerah yang belum bebas malaria,” terang Rosnini.
Empat daerah yang belum bebas malaria adalah, Pesisir Selatan, Sawahlunto, Payakumbuh dan Kabupaten Mentawai. Penyerahan penghargaan bertepatan dengan Hari Kesehatan se-dunia dan Hari Malaria. Penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria, yang diserahkan Sabtu (26/6) di Jakarta, diterima Bupati Sijunjung Yusirwan Arifin.
Dijelaskan Rosnini, meski telah mampu mengeliminasi malaria bukan berarti tidak ada penemuan kasus malaria di daerah ini. Namun yang dimaksud adalah, kasus malaria yang muncul di bawah 1/1000 penduduk. Disamping itu tidak ada penularan setempat, yaitu penyakit malaria yang diderita penduduk daerah itu, tetapi malaria yang dibawa dari daerah lain.
Sementara, Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi, pada kesempatan itu menyatakan bahwa eliminasi Malaria adalah komitmen global yang disepakati pada Sidang Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assembly (WHA) 2007. Mengutip data World Malaria Report 2012, dari 104 negara endemis malaria, terdapat 79 negara yang diklasifikasikan berada dalam fase pemberantasan Malaria, 10 negara dalam fase pre-eliminasi dan 10 negara lainnya sudah berada dalam fase eliminasi.
Indonesia bertekad kuat mencapai eliminasi malaria. Mulai 2007, Indonesia secara bertahap akan mencapai eliminasi Malaria. Selambat-lambatnya pada 2030, Indonesia ditargetkan mencapai tahap eliminasi atau bebas malaria. “Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa kita mampu mengeliminasi malaria dari wilayah Indonesia. Saya yakin, di tahun mendatang secara bertahap satu demi satu wilayah di Indonesia akan bebas dari malaria,” ujar Menkes.
Menkes mengatakan, masalah malaria merupakan masalah yang kompleks. Hal ini dikarenakan bahwa penyebaran malaria berkaitan dengan masalah lingkungan, perubahan iklim, mobilitas penduduk dan perilaku masyarakat.
“Karena itu, eliminasi malaria harus melibatkan semua komponen masyarakat, dilakukan secara persisten dan terus-menerus, serta diarahkan pada sasaran yang tepat agar memberi hasil optimal,” kata Rosnini.
Dalam lima tahun terakhir, Angka Kesakitan Malaria atau Annual Paracite Incidence (API) telah berhasil diturunkan dari 1,96 per 1000 penduduk (2008) menjadi 1,69 per 1000 penduduk (2012). Upaya keras sangat dibutuhkan agar Indonesia dapat menurunkan angka API sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu 1 per 1000 penduduk. Data menunjukkan, sebanyak 17 dari 33 Provinsi yang memiliki nilai API < 1 per 1000 penduduk. Selanjutnya, 10 Provinsi lainnya memiliki nilai API diantara 1-5 per 1000 penduduk. Sementara 6 Provinsi lainnya, memiliki nilai API > 5 per 1000 penduduk, bahkan ada provinsi yang memiliki nilai API > 50 per 1000 penduduk.
Penyerahan sertifikat Eliminasi Malaria merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Puncak Peringatan Hari Kesehatan Dunia tahun 2014. Melalui Hari Kesehatan Dunia, kewaspadaan terhadap penyakit berbasis lingkungan salah satunya vector borne diseases (penyakit yang ditularkan melalui vektor binatang) semakin penting untuk ditingkatkan di tengah isu penyakit degeneratif yang sudah mulai masif di masyarakat. Karena kewaspadaan terhadap re-emerging diseases (penyakit lama yang muncul kembali) salah satunya penyakit akibat vektor binatang masih juga menjadi masalah di negara berkembang seperti Indonesia. Hal inilah rupanya yang mendasari World Health Organization atau WHO mengambil tema vector borne diseases sebagai tema peringatan hari kesehatan sedunia tahun 2014.
posmetropadang.com 28 April 2014

23 April 2014

66 Calon DPRD Sumbar ”Terduduk” | 5 Pendatang Baru Tumbangkan 2 Incumbent

66 Calon DPRD Sumbar ”Terduduk” | 5 Pendatang Baru Tumbangkan 2 Incumbent

Payakumbuh, Padek—Maksud hati ingin duduk di DPRD Sum­bar. Menyuarakan aspirasi rak­yat. Apa daya, setelah Pemilu Legislatif 2014 digelar, mereka malah ”terduduk”. Itulah yang dialami 66 dari 72 calon anggota DPRD Sumbar dari Daerah Pe­milihan Sumbar 5, meliputi Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ya, berdasarkan hasil reka­pitulasi suara di tingkat KPU Kota Payakumbuh dan KPU Ka­bu­paten Limapuluh Kota yang berakhir Minggu (20/4) malam dan Senin (21/4) siang, hanya 6 calon legislator yang dipastikan dapat tiket ke DPRD Sumbar. Sedangkan 66 lainnya, terpaksa menelan pil pahit: terpental dari bursa jawara.

Walau demikian, 66 calon legislator itu sebenarnya tidak perlu berkecil hati. Karena 6 rekan mereka yang melenggang ke DPRD Sumbar, sesung­guh­nya juga tidak berhasil meme­nuhi sendiri kuota Bilangan Pembagi Pemilih (BPP).

Bahkan, dari 6 partai politik di Payakumbuh dan Limapuluh Kota yang dipastikan punya kursi di DPRD Sumbar, yakni Partai Demokrat, Gerindra, Gol­kar, PKS, PPP, dan PAN, hanya Demokrat yang diprediksi mam­pu memenuhi BPP.

Prediksi ini menguat karena total suara sah yang ditetapkan KPU untuk DPRD Sumbar di Dapil 5 Sumbar (Payakumbuh dan Limapuluh Kota), hanya 237.652. Bila angka itu dibagi 6 (jumlah kursi), maka harga 1 kursi DPRD Sumbar di dapil ini, diperkirakan 39.902 suara.

Sedangkan Partai Demokrat, berhasil meraih 42.102 suara. Dimana, sebanyak 35.745 suara diperoleh Partai Demokrat di Limapuluh Kota dan 6.357 suara diraih di Payakumbuh. Dengan demikian, dari 6 kursi DPRD Sumbar di Dapil Payakumbuh dan Limapuluh Kota, kursi per­tama sudah dipastikan milik Partai Demokrat.

Sedangkan kursi kedua di­perkirakan menjadi milik Partai Gerindra. Karena berdasarkan rekapitulasi suara oleh KPU Paya­kumbuh, Gerindra meraih 9.047 suara. Dan berdasarkan reka­pitu­lasi suara oleh KPU Limapuluh Kota, partai besutan Prabowo ini mendapat 22.535 suara. Jika ditotal, menjadi 31.582 suara.

Sementara, kursi ketiga DPRD Sumbar di Dapil 5 Sum­bar, diperkirakan bakal diisi Partai Golkar. Partai berlambang beringin ini, meraup 29.180 suara. Dimana, sebanyak 22.535 suara didulang di Limapuluh Kota dan 9.047 suara didapat di Payakumbuh.

Sedangkan kursi keempat, diperkirakan bakal ditempati PKS. Karena sampai penetapan oleh KPU Payakumbuh dan Li­ma­­puluh Kota, PKS meraih 23.7731 suara. Dengan rincian, 15.285 suara diperoleh di Li­mapuluh Kota dan 8.446 suara didapat di Payakumbuh.

Adapun kursi kelima dan keenam, diprediksi akan diisi oleh PPP dan PKS. Berdasarkan rekapitulasi suara oleh dua KPU, PPP meraih 23.320 suara dan PAN mendapatkan 20.178 suara (selengkapnya lihat grafis).

5 Pendatang Baru Menang

Lantas, siapakah 6 calon legislator yang berpeluang besar mewakili warga Payakumbuh dan Limapuluh Kota di DPRD Sumbar? Komisioner KPU Paya­kumbuh Yuzalmon dan Ko­mi­sioner KPU Limapuluh Kota Ilham Yusardi, belum berani menyimpulkan, karena masih menunggu hasil rekapitulasi suara di tingkat KPU Sumbar.

Walau demikan, dari rekapi­tulasi suara yang ditetapkan KPU kedua daerah, caleg yang bakal duduk di DPRD Sumbar, sudah tergambar. Dari Partai Demokrat, kemungkinan besar yang akan duduk adalah Dar­man Sahladi, ketua DPRD seka­ligus ketua DPC Partai Demokrat Limapuluh Kota.

Sebab, berdasarkan reka­pitulasi suara yang dihimpun Pa­dang Ekspres, Darman Sahla­di meraih 12.543 suara. Se­dang­kan dua anggota DPRD Sumbar yang berstatus incumbent (se­dang menjabat) dan menjadi rival berat Darman Sahladi, yakni Dodi Delvi dan Syamsul Bahri Yahya, masing-masingnya me­raih 10.885 suara dan 6.597 sua­ra.

Disusul Ika Manang Putri dengan 2.726 suara, Ibrahim Sahosa 1.541 suara, dan dr Yola Khairiansyah dengan 868 suara. ”Ya, insya Allah, kita terpilih. Namun, ini tentu juga berkat para senior sesama caleg dan bantuan dari seluruh kader serta relawan,” kata Darman Sahladi, saat dihubungi kemarin.

Sedangkan dari Partai Ge­rindra, kemungkinan besar, ca­leg yang akan duduk di DPRD Sumbar adalah Supardi. Bekas anggota DPRD Sumbar dari PBB ini meraih 8.720 suara. Unggul dari tokoh muda Nurkalias alias Kolis (6.147), Elvia Desita (4.526), Dasril (3.955), Zagly Bros (1.595), dan Illa Susanti (622).

Dari Partai Golkar, caleg yang akan duduk di DPRD Sum­bar adalah Yulfitni Djasiran. Dia meraup 8.208 suara. Terpaut jauh dari Fachrul Rasyid HF (3.226), Abdul Khair (3.158), Jafaar Habbas (2.860) dan Sri Wahyuni (1.912).

Dari PKS, caleg yang ber­potensi duduk di DPRD Sumbar ialah Irsyad Syafaar. Pemimpin Perguruan Ar-Risalah Padang itu meraih 8.152 suara. Disusul, Ibnul Aqil D Gani (3.166), Ely Gustina (2.336), Elinar Anas (2.303), Efendi (1.917), dan Yul­fian Azrial (1.463).

Dari PPP, caleg ber­potensi duduk di DPRD Sumbar adalah Novi Yuliasni Dt Paduko Rajo. Anggota DPRD Limapuluh Kota dua periode ini, meraup 6.127 suara. Unggul atas Zamhar Ba­he­ram (4.427), Erlindawati (3.582), Syafwan Saleh (2.809), Arius Sampeno Dt Sinaro Ga­rang (1510), dan Azni Zuhrini (421).

Sedangkan dari PAN, caleg yang berpotensi duduk di DPRD Sumbar adalah Profesor Her­man Mawardi. Ahli kincir air ini, mendulang 5.677 suara. Unggul atas Mahmuda Rivai (3.925), Riswadi Dt Siri Marajo (3.154), Hilmi Dt Maro (2.023),  Ros Indra Desnita (1.102), dan Nur Asnati Harun (735).

Walau demikian, hasil reka­pi­tulasi suara yang dihimpun dari KPU Kota Payakumbuh dan KPU Kabupaten Limapuluh Ko­ta ini, masih menunggu pene­tapan selanjutntya dari KPU Sumbar. Hasil ini juga berpe­luang mengalami perubahan, karena Partai NasDem Lima­puluh Kota menolak menekan hasil rekapitulasi suara di tingkat kabupaten. Ini disampaikan oleh caleg Partai NasDem untuk DPRD Sumbar Marsanova Andesra.(frv)

Padang Ekspres 22 April 2014
Partai Besar Klaim Satu Kursi setiap Dapil

Partai Besar Klaim Satu Kursi setiap Dapil

Padang, Padek—Kendati KPU Sumbar baru akan melakukan rapat pleno rekapitulasi pene­-tapan perolehan suara Pemilu Legislatif (Pileg) tingkat DPRD Sumbar besok (23/4), namun masing-masing partai politik (parpol) mengaku optimistis bisa menjadi pemenangan Pileg berlangsung 9 April lalu itu. Bahkan, sejumlah pimpinan parpol mengklaim partainya bisa meraih minimal satu kursi per daerah pemilihan (dapil).

Klaim optimisme itu diuta­ra­kan Ketua DPD I Partai Golkar Sumbar Hendra Irwan Rahim, Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar Josrizal Zein, Ketua DPW PAN Sumbar M Asli Chai­dir, Ketua DPW PKS Sumbar Trinda Farhan Satria, dan Ketua DPD Partai Hanura Sumbar M Tauhid ketika dihubungi secara terpisah, kemarin (21/4). 

Petinggi Partai Golkar Sum­bar paling optimistis bahwa partai berslogan ”Suara Rakyat, Suara Golkar” itu, bisa men­do­minasi perolehan kursi dari DP­RD Sumbar periode 2014-2019. Terlebih lagi, perolehan suara partai berlogo pohon beringin itu mampu menguasai 14 dae­rah di Sumbar sesuai hasil pleno KPU kabupaten/kota.

Dari 19 kabupaten/kota ya­ng ada di Sumbar, ”si kuning” hanya kalah di lima daerah yakni Padang, Bukittinggi, Sawah­lunto, Agam dan Mentawai. Me­ru­juk perolehan suara ini, Partai Golkar meyakini bisa meng­an­tongi total kursi melebihi jumlah periode ini yang hanya sebanyak sembilan kursi.

”Kita belum mendapatkan gambarannya. Tapi kita optimis­tis bisa mendominasi perolehan kursi di DPRD Sumbar nanti. Karena kita hanya kalah di lima daerah, sisanya kita menang,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Sumbar, Hendra Irwan Rahim, kepada Padang Ekspres, kemarin.

Sampai kemarin, Hendra mengakui bahwa masih banyak­nya saksi yang belum menye­rah­kan laporannya. Itulah sebab­nya, dirinya kesulitan mengkal­ku­la­sikan jumlah perolehan suara yang telah dikantongi. Mantan anggota DPRD Sumbar itu berharap seluruh saksi yang belum menyerahkan laporan­nya segera menyerahkannya.

Optimisme juga berembus dari parpol besutan Susilo Bam­bang Yudhoyono. Partai Demok­rat sebagai partai penguasa se­be­lumnya, mengaku bahwa par­tai berlambang mercy itu mam­pu mengantongi minimal satu kursi per dapil (delapan kursi, red).

”Kalau yang menang, seperti memang Golkar. Tapi saya yakin, Demokrat bisa mendapatkan sebanyak sembilan kursi di DPRD Sumbar nanti. Karena ada salah satu dapil yang diper­kira­kan bisa menyumbangkan dua kursi (saat ini Demokrat 14 kur­si),” sebut Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, Josrizal Zein. Dapil dimaksud, yakni Dapil VI Sumbar meliputi Sijunjung, Tanah­datar, Dharmasraya, Sa­wah­lunto dan Padang­panjang,

Begitu juga dengan PAN. Meski belum mendapatkan la­po­ran total jumlah suara, na­mun partai besutan Hatta Rajasa tersebut meyakini bisa me­ngan­tongi satu kursi per-Dapil. Arti­nya, diperkirakan ada delapan ku­rsi. ”Itu sudah lebih dari cu­kup dibandingkan dengan pe­rio­de sekarang, hanya enam kursi,” ujar Ketua DPW PAN Sumbar, M Asli Chaidir.

Lain lagi PKS, parpol ber­slogan ”Bersih, Peduli dan Pro­fe­sional”  itu terlihat belum berani membeberkan jumlah perolehan kursi untuk DPRD Sumbar nanti. Pasalnya, hingga kemarin DPW PKS Sumbar ma­sih melakukan penghitungan suara. ”Belum dapat (gambaran, red), masih sedang dalam tahap penghitungan suara,” ungkap Ketua DPW PKS Sumbar, Trinda Farhan Satria. Saat ini PKS Sum­bar hanya mengantongi lima kursi di DPRD Sumbar.

Sedangkan Partai Hanura menargetkan minimal bisa mem­pertahankan jumlah kursi yang ada saat ini (lima kursi, red). Namun secara umum lapo­ran yang sudah didapatkan, Hanura meyakini bisa men­da­patkan masing-masingnya satu kursi di sejumlah dapil.

”Ya begitulah, kalau per­saingan itu sudah diwarnai de­ngan politik kotor. Maka, wakil rakyat yang dilahirkan tak akan maksimal memperjuangkan as­pi­rasi rakyatnya. Jadi, politik saat ini bukan politik yang sehat lagi, melainkan bela yang bayar bu­kan bela yang benar,” tegasnya.

Seperti diketahui total ang­gota DPRD Sumbar periode men­datang bertambah 10 orang menjadi 65 orang. Itu terbagi ke dapil Sumbar 1, yakni Ko­ta Pa­dang dengan jumlah kursi 10, Dapil Sumbar 2 yakni Padang­pa­ria­man dan Kota Pariaman de­ngan 7 kursi.

Dapil Sumbar 3 meliputi Agam dan Kota Bukittinggi de­ngan jumlah kursi yang dipere­butkan 8. Dapil Sumbar 4 yakni Pasaman dan Pasaman Barat dengan jumlah kursi 9. Dapil Sumbar 5 yaitu Limapuluhkota dan Payakumbuh dengan 6 kursi.

Sedangkan Dapil Sumbar 6 meliputi Sijunjung, Tanahdatar, Dharmasraya, Sawahlunto dan Padangpanjang jumlah kursi 11. Dapil Sumbar 7 meliputi Solok, Solok Selatan dan Kota Solok dengan jumlah kursi 7, dan te­rak­hir Dapil Sumbar 8 yakni Pesisir Selatan dan Mentawai dengan jumlah kursi 7.

Di sisi lain, Ketua KPU Sumbar Amnasmen menu­tur­kan, KPU menjadwalkan rapat pleno rekap hasil suara yang sudah diplenokan KPU kab­upa­ten/kota besok atau Kamis nanti (23 atau 24 April ini). ”Mari kita tunggu bersama sambil terus memberikan pengawalan,” kata Amnasmen ketika dihubungi Padang Ekspres tadi malam. (zul/zil)

Padang Ekspres 22 April 2014

15 April 2014

Mensyukuri Kemenangan

Mensyukuri Kemenangan

Bagi orang beriman, sekecil apapun pemberian dan karunia dari Allah akan selalu disyukuri sebagai sebuah nikmat dan kemenangan dariNya. Jangankan yang tampak dan nyata, yang tersembunyipun akan disyukuri. Jangankan yang banyak, yang sedikitpun akan melahirkan pujian kepada Yang Maha Kuasa. Bahkan dibalik setiap kerugian, bencana, kekecewaan, kekalahan dan sejenisnya, seorang mukmin akan menemukan kemenangan dan keMaha-Bijaksanaan Allah.

Lihatlah perjanjian hudaibiah antara Rasulullah saw dengan kafir qureisy, yang butir-butir kesepakatannya secara sepintas, mayoritasnya merugikan umat Islam. Tapi Allah tetap menamakannya sebagai Fathan Mubiina (kemenangan yang nyata). Mana kemenangannya? Padahal umrah harus dibatalkan dan kembali lagi ke madinah. Kambing yang dibawa mesti dibawa pulang atau disembelih dijalan tanpa jadi melakukan umrah. Semua orang kafir yang terlanjur pergi ke madinah mesti dikembalikan ke makkah, sebaliknya orang madinah yang terlanjur ke makkah tidak dikembalikan. Sungguh kesepakatan yang tidak seimbang. Tapi tetap itu merupakan kemenangan.

Al Quran surat Ali Imaran ayat 144 mengabarkan bahwa Rasulullah saw akan mati dan pasti mati. Tapi berita kematian itu ditutup di ujung ayat dengan pujian bagi orang-orang yang bersyukur. Bukan memuji orang yang bersabar. Berarti orang beriman malah menemukan nikmat dibalik sebuah musibah. Musibah apalagi yang lebih besar dari pada kematian Rasulullah saw?

Khalid bin walid memimpin pasukan yang 7000 orang menghadapi 200.000 pasukan romawi. Tiga panglima utama telah syahid. Lalu Khalid dengan piawai berhasil membawa lolos pasukannya kembali ke madinah. Tapi itu tetap dianggap sebagai kemenangan. Padahal pasukan romawi yang 200 ribu tidak ditumbangkan… para syuhada dari panglima tidak terbayarkan dengan jumlah yang terbunuh dari pasukan lawan…

Dalam berjuang menegakkan kebenaran, kita tidak boleh berhenti dan tidak cukup hanya menggali adakah ada kemenangan dibalik sebuah peristiwa yang tidak mengenakkan? Kita mesti naik kelas ketingkat orang yang bersyukur dibalik kekalahan dan kekecewaan. Dengan sikap inilah kita akan naik derjat dimata Allah SWT.

Dalam konteks perjuangan kita Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu 2014 ini, kita juga wajib bersyukur. Setelah difitnah, dibully, dibantai, dicaci-maki, dikritisi secara halus dan kasar, tidak saja oleh lawan, tapi juga kadang dari kawan-kawan sesama iman, babak-belur dimedia semenjak pebruari 2013, dengan segala hidangan sandiwara, festival, drama, sinetron-sinetron palsu yang dibumbui racun-racun untuk menggiring opini dan membangun kebencian bersama kepada PKS. Lalu diiringi dengan lembaga-lembaga survey yang selalu meletakkan PKS dibawah 3,5% dan tidak akan lulus PT.

Setelah itu kampanye golput begitu massifnya. Baik yang memang inisiatif sendiri, maupun yang memang bagian dari sillent operation pihak-pihak yang berkepentingan. Orang-orang baik dan shaleh dari kalangan kaum muslimin yang taat lumayan juga terpengaruh dan memilih jalur ini. Mereka adalah orang-orang ikhlas yang insya Allah bebas dari kepentingan pribadi. Namun ini pasti berpengaruh kepada suara partai-partai Islam termasuk PKS. Lalu setelah itu semua, dua hari menjelang pencoblosan, dimalam pencoblosan dan fajar hari pencoblosan, ratusan juta bahkan milyaran uang bertebaran menyiram manusia-manusia yang rela menjual harga dirinya sesaat dengan harga murah. Di warung-warung, lapau-lapau, rumah-rumah dan pelosok-pelosok hal ini bisa dipastikan terjadi atau bisa dilacak...

Setelah itu semua, Alhamdulillah, setidak-tidaknya di Sumbar, PKS dan seluruh kadernya wajib bersyukur. Banyak kabar-kabar gembira yang perlu disyukuri. Di Payakumbuh PKS mengalami lonjakan suara lumayan signifikan. Naik dari rangking 6 ke rangking 3. Suara seimbang dengan Demokrat dan golkar di kisaran 7 ribuan masing-masingnya, dan dapat 3 kursi (satu kursi perdapil). Insya Allah satu kursi pimpinan dewan ada di tangan PKS (sebagai wakil ketua). Dan untuk suara propinsi PKS payakumbuh rangking 2 setelah gerindra dikisaran 8 ribuan suara, hanya terpaut sekitar 400 suara. Sedangkan untuk suara pusat, PKS payakumbuh no 3 setelah gerindra dan demokrat. Alhamdulillah masyarakat payakumbuh telah banyak yang cerdas, tak terpengaruh dengan segala situasi di atas.

Di kota Padang, Alhamdulillah juga ada kemenangan. Memang betul kursi PKS menjadi 5 kursi, berkurang 1 dari priode yang lalu. Namun trend suara terbagi rata. Rangking satu gerindra dengan 6 kursi. PKS rangking kedua dengan 5 kursi. Dan tidak ada lagi partai yang dominan di kota padang, sehingga tidak bisa mengajukan calon kepala daerah kecuali dengan koalisi. Untuk suara propinsi dari kota padang PKS malah nomer satu dan insya Allah akan mendapatkan 2 kursi di DPRD propinsi. Dari tabulasi DPW sampai tadi malam PKS optimis meraih satu kursi di dapil-dapil yang lain. Itu artinya terjadi lonjakan kursi di propinsi dari sebelumnya 5 kursi saja menjadi 8 atau 9 kursi. Semoga Allah memudahkannya. Dikabupaten agam dan kabupaten padang-pariaman mengalami penambahan kursi. Kita dengar informasi di propinsi lain terjadi hal yang sama di beberapa kota dan kabupaten.

Insya Allah juga ada beberapa Ustadz dari kader PKS yang berkafaah syar’I yang akan mendapat amanah dari rakyat. Ust H. Saiful Efendi Lc, MA akan mendapat amanah di Bukittinggi. Ust Nasrullah Nukman, da’I kondang di Padang-panjang dan sumatera barat, insya Allah akan kembali mengemban amanah di kota Padang Panjang. Juga Ust Idris Al Hafizh yang hafal Al Quran juga akan menemani Ust Nasrullah di Padang panjang. Semoga para Ust ini bisa memberikan yang terbaik bagi umat dan daerahnya, serta mereka tetap istiqamah dalam ketaatan... Walaupun formulir C1 kita lumayaan lengkap, namun tentunya pengumuman resmi KPU tetap harus kita tunggu.

Ini hanya sebagian kecil dari nikmat Allah di balik segala peristiwa. Kesyukuran bagi kader PKS mesti diwujudkan dengan terus berbuat dan memberi kepada umat dan masyarakat. Sekuat kemampuan dan peluang yang telah Allah berikan. Insya Allah masyarakat semakin mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi dan keberpihakan kepada PKS akan bertambah walaupun sedikit demi sedikit. Bila hasil akhirnya lebih buruk dari hitung-hitungan C1 kita ini, kitapun akan tetap terus bekerja agar kondisi umat semakin lebih baik. Laa yukallifullahu nafsan illaa wus'ahaa...

Wallahu min waraa il qashd…


Irsyad Syafar

07 April 2014

Mencoba Berbuat Semampu Kami

Mencoba Berbuat Semampu Kami


إن أريد إلا الإصلاح ما استطعت وما توفيقي إلا بالله عليه توكلت وإليه أنيب (هود: 88)

“Aku hanya bermaksud melakukan perbaikan semampuku. Dan petunjukku hanya dari Allah. kepadaNya aku bertawakkal dan kepadaNya aku kembali”. (QS Huud: 88)

Ayat inilah yang menjadi semangat dan ruh perjuangan seluruh kader Partai Keadilan Sejahtera dalam bekerja dan berbuat untuk negeri ini. Dengan segala kemampuan dan daya yang dimiliki, PKS dengan segenap jajaran pengurus serta kadernya mencoba menghadirkan perbaikan di tengah-tengah masyarakat. Semenjak masih bernama Partai Keadilan, bahkan sebelum ada payung politiknya, upaya-upaya ini telah mulai di bangun.

Tulisan singkat ini bukan bermaksud untuk membangga-banggakan diri apalagi menepuk dada telah banyak berbuat. Ini hanya sebagai bagian dari “tahadduts binni’mah” menyebutkan sebagian dari nikmat Allah. Semoga nikmat itu Allah tambahkan di hari-hari yang akan datang. Disamping itu, sebagian informasi ini luput dari pemberitaan media.

Semenjak belum berpartai, kader-kader PKS telah memulai kerja-kerja perbaikan untuk menghadirkan manusia Indonesia yang lebih baik. Dimulai dengan membina generasi muda agar menjadi generasi yang baik, dekat dengan Allah, sunnah RasulNya dan biasa berinteraksi dengan Al Quran. Jauh dari kenakalan, perbuatan dosa dan maksiat, serta menghindari hal-hal yang sia-sia dan hura-hura. Kemudian dilanjutkan dengan membangun keluarga dan rumah tangga yang baik, islami dan penuh cinta. Sering disebut dikalangan kader dengan keluarga SAMARA, sakinah mawaddah dan rahmah (Keluarga yang tentram, penuh cinta dan kasih sayang).

Kemudian satu-persatu kader PKS mendirikan lembaga pendidikan yang diawali dengan Sekolah Dasar Islam Terpadu. Di SDIT ini dididiklah anak-anak muslim secara lebih baik dan berkualitas. Bermula dengan gedung yang sederhana, sarana prasarana yang terbatas, meminjam rumah dan mushalla masyarakat. Dengan izin Allah, SDIT telah mampu menghasilkan anak-anak yang berprestasi dan cerdas secara akademik, mulia secara karakter dan akhlak serta unggul dalam kreatifitas. Pelan tapi pasti SDIT bermunculan diberbagai kota dan provinsi. Baik tingkat SD, SLTP maupun SLTA. Saat ini telah ribuan Sekolah Islam Terpadu di seluruh Indonesia, didirikan, dikelola dan dikembangkan oleh kader-kader PKS. Sekolah jenis ini telah menjadi menjadi sekolah unggulan dan pilihan utama bagi orang tua dalam menyekolahkan anaknya.

Kader-kader PKS juga mendirikan dan mengelola pondok-pondok pesantren dengan konsep yang lebih modern dan komprehensif. Memiliki perhatian keilmuan Islam yang lebih mendalam yang tetap menjaga keorisinilan kultur sebuah pondok, sekaligus memiliki keunggulan dalam bidang ilmu umum dan eksak. Alhamdulillah pondok-pondok ini mampu mensejajarkan diri dengan pondok pesantren lain ditanah air yang sudah besar dan sangat terkenal. Saat ini sudah ratusan ponpes di seluruh Indonesia yang dikelola oleh kader-kader PKS. Bahkan alumni ponpes ini telah tersebar di berbagai perguruan tinggi favorit di Indonesia seperti UI, ITB, ITS, UGM, Unpad, IPB, Unand, USU dan lain-lain. Bahkan juga menyebar di berbagai perguruan tinggi di beberapa Negara di dunia seperti: Malaysia, singapura, Australia, Jepang, Jerman, Inggris, Amerika, Mesir, Sudan, Maroko, Libia, Yordan, Yaman, Kuwait, Qatar dan Saudi Arabia. Ponpes ini tidak saja melahirkan remaja yang unggul di bidang agama, IPA, IPS atau bahasa, namun juga melahirkan para penghafal Al Quran. Ada ratusan bahkan ribuan penghafal Al Quran dikalangan kader dan anak-anak kader PKS.

Disamping itu, saat ini ada 500an kader PKS yang doktor di berbagai disiplin ilmu, dan ada 300an yang Profesor. Juga ada ribuan yang tengah menyelesaikan program S3 dan S2 di berbagai Negara di dunia termasuk di Indonesia sendiri. Ini bagian dari upaya serius dalam menghadirkan ishlah di tanah air Indonesia.

Sukses di dunia keluarga dan pendidikan, kader-kader PKS juga mencoba berbuat dan menghadirkan perbaikan di pemerintahan dan masyarakat. Mulai dari kepala daerah sampai ke tingkat Menteri. Walikota, gubernur dan menteri dari kader PKS telah dan terus memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia. Gubernur Jawa barat Ahmad Heriawan telah meraih lebih dari 130 penghargaan resmi dari pemerintah pusat. Bila Gubernur sbelumnya hanya mampu membangun 600 ruang belajar baru selama masa jabatannya, maka Aher telah berhasil membangun 18.000 ruang belajar baru hanya dalam 3 tahun jabatan. Beliau membangun puskesmas-puskesmas di setiap kota dan kabupaten yang mampu melayani rawat inap dan persalinan. Sehingga masyarakat yang mesti dirawat inap atau bersalin tidak perlu lagi menempuh jarak ratusan kilometer untuk mendapatkan layanan standar.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah juga berupaya untuk berbuat demi kebaikan masyarakat Sumbar. Menerima jabatan gubernur setelah Sumbar luluh-lantak oleh gempa 30 september 2009, tingkat kemiskinan mencapai 12%, pertumbuhan ekonomi hanya 5% (berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional), jalan-jalan banyak yang rusak berat dan parah. Dengan sabar dan tangan dingin beliau hadapi. Dalam 3 bulan saja menjabat, Beliau bawa dana 2,3 triliyun ke sumbar untuk perbaikan kerusakan gempa. Tingkat kemiskinan terus ditekan dan sekarang turun sampai ke 7%-8% saja. Pertumbuhan ekonomi juga terus meningkat dan selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional, mencapai 7% lebih. Jalan-jalan dan jembatan di Sumbar di perbaiki. Sehingga Sumbar meraih penghargaan terbaik nasional di bidang jalan dan prasarananya.

Karena perhatian dan kecintaannya kepada rakyatnya, dalam setahun, beliau blusukan lebih dari 90 kali ke seluruh pelosok sumbar. Kadang harus naik sampan, sepeda motor, atau berjalan kaki, bahkan beliau tidak malu-malu naik motorcross untuk mencapai daerah-daerah sulit. Dalam semua perjalanan itu, kalau hari senin atau kamis, beliau tetap berpuasa sunat. Pernah saya tegur: “Pak Gubernur, kalau sedang musafir, sebaiknya tidak puasa sunat. Kalau puasa wajib gak apa-apa”. Beliau menjawab: “iya ustadz, saya tahu itu. Tapi saya ini musafir terus sepanjang tahun. Lalu kapan saya akan puasa sunat?’. Mendengar jawabannya saya tak berdaya melarangnya. Hanya tiga tahun menjabat sebagai gubernur, beliau telah meraih 104 penghargaan resmi dari pemerintah Pusat.

Di departemen pertanian, tahun ini bisa mewujudkan 25% surplus beras nasional. 24% diantaranya berasal dari 4 provinsi: Sumut, Sumbar, Jabar dan Maluku utara. Ke 4 provinsi itu semua Gubernurnya adalah kader PKS. Mengkominfo di masa kepemimpinan Tifatul Sembiring juga berhasil menutup 95% situs porno. Sehingga pornografi mengalami penurunan yang sangat besar di Indonesia. Walaupun akibatnya Tifatul menghadapi “serangan-serangan” dari dalam dan luar negeri dari pihak yang selama ini mencari makan di dunia pornografi, dengan harga kehancuran moral bangsa.

Ini hanya sebagian yang bisa dituliskan dari semangat dan ruh PKS yang hanya bermaksud melakukan perbaikan semampu daya. Bila kemampuan ini ditambah oleh rakyat Indonesia pada pemilu 9 april besok, tentu perbaikan yang akan diwujudkan juga akan bertambah.

Bila diperhatikan secara teliti dan cermat, semua agenda perbaikan bangsa yang dilakukan PKS, semuanya adalah pengamalan dari syariat Islam secara aplikatif dan langsung menyentuh masyarakat. Bukankah pembinaan pemuda dan remaja bagian dari syariat? Bukankah membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah bagian dari syariat? Bukankah mendidik dan mencerdaskan anak bangsa adalah pelaksanaan dari ayat-ayat dan hadits Rasulullah? Bukankah memperbaiki jalan dan jembatan merupakan mottonya Umar bin Khattab yang pernah berkata: “kalau seekor keledai terjerembab di Bagdad, maka Umar akan ditanya oleh Allah, kenapa jalannya tidak diperbaiki…???”

Bukankah pengentasan kemiskinan, meningkatkan kemandirian petani, meminimalisir pornografi, meningkatkan kesejahteraan social dan sejenisnya, semua itu bagian dari syariat Islam? Itu baru yang sesuai dengan daya dan kemampuan PKS. Adapun merubah regulasi dan apalagi UU, itu sangat tergantung dengan “kemampuan” kader PKS di parlemen. Itu adalah pekerjaan bagi sipemilik 75% parlemen. Bila kemampuannya masih 8%, takkan mungkin melakukan itu semua.

PKS hanya bermaksud mewujudkan perbaikan sekuat kemampuan yang ada…


Irsyad Syafar

02 April 2014

Jangan Golput

Jangan Golput

Sebagian orang yang mengambil pilihan golput meneganggap bahwa mereka juga sedang berjuang demi kemashlahatan bangsa dan Negara ini. Mereka ingin memberikan perlawanan atas system Negara yang sudah bobrok. Dan semua peserta pemilu adalah pembohong dan penipu belaka. Hanya pengobar janji-janji palsu. Sebagian golputer meyakini bahwa bila mereka dominan dan menang, maka lesislatif dan eksekutif yang terpilih tidak memiliki legalitas yang kuat atau kehilangan legitimasi.

Sebagian golputer memastikan bahwa semua peserta pemilu tidak bisa lagi diharapkan, hanyalah kumpulan para penipu dan pencari kekayaan pribadi yang hanya akan bersekongkol untuk kepentingan mereka masing-masing. Maka tidak ada yang bisa menghadang itu semua kecuali para golputer. Golputlah yang akan menghentikan segala kebobrokan di negeri ini. Ini diantara argument golputer…

Semua argumen di atas bisa menjadi benar dan tepat kalau golput punya kursi diparlemen, dan bisa menempati posisi dieksekutif. Maka pasti golput akan merubah negeri ini lebih baik. Namun sayangnya kenyataannya tidak begitu. Sudah berapa pilkada yang tingkat golputnya tinggi alias golput menang? Melebihi angka pemenang pilkada itu sendiri. Apakah mempengaruhi hasil pilkada? Apakah golput jadi kepala daerah? Tidak sama sekali.

Golput justru memperkuat kebathilan dan kebobrokan. Karena bila semakin banyak yang golput, maka yang datang ke TPS didominasi oleh orang-orang yang telah dibeli dan dibayar. Akibatnya sipembayar terbanyak akan menang. Lalu, kalau dia sudah menang, pastilah agendanya selama menjabat adalah mengembalikan modal dan kemudian mengumpulkan modal baru untuk maju berikutnya.

Bahkan untuk level pemilu yang jauh lebih luas wilayahnya dari pilkada, justru golput yang besar akan memberi ruang penggelembungan suara yang besar. Partai takkan sanggup mengadakan saksi diseluruh TPS sampai kepelosok. Maka ini peluang menukar jumlah total suara. Sipembayar bisa saja membeli suara tambahan dari suara golput tanpa menganggu suara calon lain dan tanpa melewati jumlah pemilih di TPS tersebut.

Amat disayangkan bila golput yang merupakan orang baik-baik, tulus dan tanpa pamrih, lalu membiarkan TPS dikuasai dan dimenangkan oleh orang-orang bayaran. Tanpa disadari, golput telah berperan besar melanggengkan kekuasaan para koruptor. Karena caleg-caleg yang bersih, serius tuk membenahi negara ini, namun tak punya uang tuk membeli suara, atau kalaupun punya uang takkan mau membeli suara, pasti akan kalah.

Golput takkan pernah mempengaruhi kebijakan. Golput tak ada pengaruh kepada aturan negara. Golput takkan menghapuskan pemilu. Sebab sipemenang pemilu yang telah menang dengan membeli suara, takkan mengambil keputusan untuk kepentingan golput. Mereka hanya akan melanjutkan kekuasaan.

Justru semakin banyak golput akan semakin menguntungkan para pembeli suara. Modal pemenangan mereka menjadi semakin kecil. Sebab orang-orang yang harus mereka bayar menjadi berkurang. Bila di satu TPS yg jumlah pemilihnya 400 orang, lalu 200 orang golput, maka bila dia bayar 50 orang saja dgn 25 ribu rupiah, dia sdh raih suara 25% suara TPS itu. Dan di pasti menang telak. Karena suara yang lain akan berserakan dipuluhan calon yang lain. Bahkan, di sebagian dapil untuk DPR-RI, bila seorang caleg membayar 10 orang saja perTPS sebesar Rp 50.000,- untuk 8000 TPS, maka dia akan dapatkan suara 80.000. Ditambah suara orang-orang yang memang memilih dia tanpa bayaran. Maka dia telah memastikan dapat kursi di DPR-RI. Biaya yang dikeluarkannya hanya 4 Milyar. Dan angka itu sangat kecil bagi sebagian caleg DPR-RI. Di sumbar saja, sudah banyak caleg DPR-RI yang menghabiskan uang lebih dari 10 Milyar.

Seorang trilyuner akan bisa menguasai negara kita ini hanya dengan menghabiskan 5 triliyun rupiah saja. Dia bayar 100 juta rakyat indonesia sebesar 50 ribu/orang, dia sudah menang telak. Sisanya biarkan golput tanpa perlu dibayar, dan tersebar kepada caleg dari kalangan/partai yang tidak bayar.

Jelas sekali bahwa Golput telah berperan besar menghancurkan negara, mengokohkan para koruptor, membiarkan orang-orang buruk berkuasa dan memimpin.

Janganlah golput. Pilihlah orang-orang dan partai terbaik... Kalau tak ada yang istimewa, pilihlah yang baik. Kalau tidak ada juga, pilihlah yang paling sedikit buruknya. Kesempurnaan hanya milik Allah. Menyimpulkan bahwa semua orang sama saja adalah pikiran orang-orang putus asa, dan jelas sekali kesimpulan itu tidak ilmiah dan sangat serampangan.

Masih ada di negara ini orang-orang baik, tulus, jujur dan serius akan memperbaiki negeri yang kita cintai ini. Bisa jadi di satu partai atau mereka tersebar di beberapa partai berbeda. Yang pasti, mereka masih ada. Pilihlah orang yang tidak mmbayar suara, dekat dengan Allah, cinta kepada Islam dan muslimin, peduli kepada sesama...

Kalau masih golput juga, tidak mengapa. Tapi mohon maaf, kalau tetap menyatakan tidak ada lagi calon yang baik dan memiliki integritas diri, itu hanyalah kesombongan dan keangkuhan.


Irsyad Syafar

PKS Sumbar

Kolom

[Kolom][recentbylabel3]
Pemberitahuan
Jangan lupa untuk like dan subscribe PKS Sumbar.
Done