Padang, Obsessionnews – Target Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tahun ini kondisi infrastruktur jalan
dan jembatan bagus dan mulus, optimis tercapai.
Tekad tersebut untuk mengembalikan kejayaan pemerintah yang pernah berhasi membangun jalan dan jembatan di Sumbar. Terlebih pasca September 2009 saat gempa mengguncang Sumbar, infrastruktur jalan dan jembatan, banyak yang rusak.
Setelah enam tahun berlalu, upaya pemerintah membangun jalan dan jembatan berjalan sukses. Dikatakan sukses, fly over atau jalan layang kelok 9 di Kabupaten 50 Kota, dimana jalan layang itu menghubungkan Sumbar Riau, telah diresmikan. Infrastruktur lain, pemakaian jalan layang Bypass, Kota Bukittinggi.
Dalam rentang waktu tiga bulan terakhir, Pemerintah Provinsi Sumbar, telah meresmikan pemakaian 11 jembatan yang tersebar di sejumlah kabupaten yang ada di Sumbar. Empat jembatan diantaranya, di wilayah Kabuoaten Padang Pariaman, diresmikan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Kamis (16/4).
Selain peresmian jembatan, Gubernur juga menandai dimulainya pekerjaan jalur cepat (Highway High Grade) Duku-Sicincin sepanjang 27,036 kilometer di Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman.
Empat jembatan yang berada di jalur cepat Highway High Grade Duku-Sicincin, sekaligus akan menjadi jalur alternatif jalan penghubung Padang- Bukittinggi.
Keempat jembatan yang diresmikan, Jembatan Buayan sepanjang 75 meter, Jembatan Batang Anai sepanjang 180 meter, Jembatan Irigasi sepanjang 30 meter dan Jembatan Ulakan sepanjang 50 meter.
Irwan Prayitno mengaku bangga dengan masyarakat Padang Pariaman, karena ikut membantu pemerintah sehingga pekerjaan proyek jembatan bisa selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Berkat dukungan masyarakat Padang Pariaman pembangunan jembatan ini cepat selesai,” kata Irwan Prayitno saat peresmian di Jembatan Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Kamis (16/4).
Selain sebagai jalur alternatif, fungsi jalan tersebut bagi masyarakat diyakini sangat besar manfaatnya. Arus transportasi menjadi cepat dan lancar, dampak terhadap perekonomian akan meningkat, karena arus barang dan jasa semakin mudah dan cepat.
“Kami berharap masyarakat dapat menjaga infrastruktur ini, karena
ini adalah aset masyarakat Sumbar,” ajak Irwan.
Masyarakat Bangga
Suharman Pado Basa tidak sanggup menahan rasa haru setelah Pemerintah Provinsi membangun jalan dan jembatan di wilayah mereka. Ungkapan terima kasih tokoh masyarakat Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman itu “meledak” saat memberikan sambutan peresmian empat jembatan Kamis (16/4).
Kenapa tidak. Setalah rencana pembangunan jalan dan jembatan dimulai 2004, sejak itu, pekerjaan fisik, tidak pernah dilanjutkan. Pemerintah baru mulai mengerjakan pembangunan terhitung sejak tahun 2013 lalu.
“Sudah sejak lama jalan dan jembatan ini didambakan masyarakat. Keinginan itu baru terwukud sekarang dan langsung diresmikan oleh Bapak Gubernur Sumbar Irwan Prayitno,” kata Suharman.
Suharman kepada Obsessionnews mengaku, sangat terbantu setelah jembatan bisa di fungsikan. Selain arus transportasi barang dan jasa lancar, perekonomian masyarakat semakin meningkat, karena akses semakin mudah. Apalagi hasil pertanian masyarakat akan semakin terbantu. Apabila selama ini, masyarakat membawa hasil pertanian melalui jalur yang lebih jauh, setelah jalan difungsikan akan lebih mudah dan cepat.
“Jika selama ini jarak tempuh yang dilalui mencapai sembilan jam lewat Sikabu, sekarang sudah bisa ditempuh dalam waktu lima jam. Bahkan hanya tiga jam saja,” sebut Suharman.
“Untuk itu kami berharap masyarakat dapat menjaga infrastruktur ini, karena
ini adalah aset masyarakat Sumbar,” kata Irwan.
Dalam kesemoatan yang sama Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan, Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjaltarkim) Prov Sumbar, Indra Jaya mengatakan, pembangunan jalan untuk jalur cepat (Highway High Grade) Duku-Sicincin sebagai jalan alternatif untuk pengembangann daerah. Disamping itu sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan jalan nasional Padang-Bukittinggi.
“Waktu tertentu, jalur Sicincin-Duku kadang bisa ditempuh satu jam, diharapkan setelah jalur ini difungsikan arus transportasi bisa lebih lancar,” kata Indra.
Indar Jaya mengatakan, biaya pembangunan empat jembatan Rp87 miliar. Empat jembatan yang berada di jalur cepat itu, pekerjaannya dimulai pada 2013 dan 2014 selesai dibangun. (Musthafa Ritonga)
obsessionnews.com 16 April 2015
Tekad tersebut untuk mengembalikan kejayaan pemerintah yang pernah berhasi membangun jalan dan jembatan di Sumbar. Terlebih pasca September 2009 saat gempa mengguncang Sumbar, infrastruktur jalan dan jembatan, banyak yang rusak.
Setelah enam tahun berlalu, upaya pemerintah membangun jalan dan jembatan berjalan sukses. Dikatakan sukses, fly over atau jalan layang kelok 9 di Kabupaten 50 Kota, dimana jalan layang itu menghubungkan Sumbar Riau, telah diresmikan. Infrastruktur lain, pemakaian jalan layang Bypass, Kota Bukittinggi.
Dalam rentang waktu tiga bulan terakhir, Pemerintah Provinsi Sumbar, telah meresmikan pemakaian 11 jembatan yang tersebar di sejumlah kabupaten yang ada di Sumbar. Empat jembatan diantaranya, di wilayah Kabuoaten Padang Pariaman, diresmikan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Kamis (16/4).
Selain peresmian jembatan, Gubernur juga menandai dimulainya pekerjaan jalur cepat (Highway High Grade) Duku-Sicincin sepanjang 27,036 kilometer di Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman.
Empat jembatan yang berada di jalur cepat Highway High Grade Duku-Sicincin, sekaligus akan menjadi jalur alternatif jalan penghubung Padang- Bukittinggi.
Keempat jembatan yang diresmikan, Jembatan Buayan sepanjang 75 meter, Jembatan Batang Anai sepanjang 180 meter, Jembatan Irigasi sepanjang 30 meter dan Jembatan Ulakan sepanjang 50 meter.
Irwan Prayitno mengaku bangga dengan masyarakat Padang Pariaman, karena ikut membantu pemerintah sehingga pekerjaan proyek jembatan bisa selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Berkat dukungan masyarakat Padang Pariaman pembangunan jembatan ini cepat selesai,” kata Irwan Prayitno saat peresmian di Jembatan Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Kamis (16/4).
Selain sebagai jalur alternatif, fungsi jalan tersebut bagi masyarakat diyakini sangat besar manfaatnya. Arus transportasi menjadi cepat dan lancar, dampak terhadap perekonomian akan meningkat, karena arus barang dan jasa semakin mudah dan cepat.
“Kami berharap masyarakat dapat menjaga infrastruktur ini, karena
ini adalah aset masyarakat Sumbar,” ajak Irwan.
Masyarakat Bangga
Suharman Pado Basa tidak sanggup menahan rasa haru setelah Pemerintah Provinsi membangun jalan dan jembatan di wilayah mereka. Ungkapan terima kasih tokoh masyarakat Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman itu “meledak” saat memberikan sambutan peresmian empat jembatan Kamis (16/4).
Kenapa tidak. Setalah rencana pembangunan jalan dan jembatan dimulai 2004, sejak itu, pekerjaan fisik, tidak pernah dilanjutkan. Pemerintah baru mulai mengerjakan pembangunan terhitung sejak tahun 2013 lalu.
“Sudah sejak lama jalan dan jembatan ini didambakan masyarakat. Keinginan itu baru terwukud sekarang dan langsung diresmikan oleh Bapak Gubernur Sumbar Irwan Prayitno,” kata Suharman.
Suharman kepada Obsessionnews mengaku, sangat terbantu setelah jembatan bisa di fungsikan. Selain arus transportasi barang dan jasa lancar, perekonomian masyarakat semakin meningkat, karena akses semakin mudah. Apalagi hasil pertanian masyarakat akan semakin terbantu. Apabila selama ini, masyarakat membawa hasil pertanian melalui jalur yang lebih jauh, setelah jalan difungsikan akan lebih mudah dan cepat.
“Jika selama ini jarak tempuh yang dilalui mencapai sembilan jam lewat Sikabu, sekarang sudah bisa ditempuh dalam waktu lima jam. Bahkan hanya tiga jam saja,” sebut Suharman.
“Untuk itu kami berharap masyarakat dapat menjaga infrastruktur ini, karena
ini adalah aset masyarakat Sumbar,” kata Irwan.
Dalam kesemoatan yang sama Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan, Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjaltarkim) Prov Sumbar, Indra Jaya mengatakan, pembangunan jalan untuk jalur cepat (Highway High Grade) Duku-Sicincin sebagai jalan alternatif untuk pengembangann daerah. Disamping itu sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan jalan nasional Padang-Bukittinggi.
“Waktu tertentu, jalur Sicincin-Duku kadang bisa ditempuh satu jam, diharapkan setelah jalur ini difungsikan arus transportasi bisa lebih lancar,” kata Indra.
Indar Jaya mengatakan, biaya pembangunan empat jembatan Rp87 miliar. Empat jembatan yang berada di jalur cepat itu, pekerjaannya dimulai pada 2013 dan 2014 selesai dibangun. (Musthafa Ritonga)
obsessionnews.com 16 April 2015