Mei 2017 - PKS Sumbar
News Update
Loading...

30 Mei 2017

Ramadhan 4

Ramadhan 4

RAJA HARI PEMBALASAN
(ملك يوم الدين)

Di dunia ini begitu banyak raja dan penguasa. Bahkan, tidak sedikit orang yang berprilaku bagaikan raja. Berbuat dan berkata seenaknya, tak peduli orang sekitarnya dan apa akibatnya. Ada raja di pemerintahan, ada raja di perusahaan, raja di pasar, raja dalam pergaulan juga termasuk raja di jalanan.

Bahkan, di dunia ini ada orang-orang yang berperilaku bagaikan Tuhan. Atau malah mengklaim diri sebagai Tuhan. Kata dan ucapannya adalah wahyu, mutlak kebenarannya. Orang lain mesti menyembah menghambakan diri kepadanya. Dan itu muncul dari zaman ke zaman. Dahulu ada raja Namrudz yang mengaku sebagai tuhan. Mengklaim diri bisa menghidupkan dan mematikan. Juga ada firaun yang juga mengaku sebagai tuhan selain Allah.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَآجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رِبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ ﴿٢٥٨﴾

Artinya: "Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS Al baqarah: 258)

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَىٰ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

Artinya: Dan berkata Fir`aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". (QS Al Qashash: 38).

Begitulah di dunia ini, banyak raja dan bahkan tuhan-tuhan palsu. Namun, di akhirat kelak hanya ada satu raja, yaitu Allah 'azza wa jalla.

Dialah Allah Raja hari pembalasan, atau Raja hari kiamat. Ketika seluruh manusia dibangkitkan kembali pada hari kiamat, dalam keadaan telanjang bulat. Sebagaimana Rasulullah saw pernah mengabarkan:

عن عائشة -رضي الله تعالى عنها- قالت: سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: "يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غُرْلاً". قلت: يا رسول الله، الرجال والنساء جميعاً ينظر بعضهم إلى بعض؟، قال: "يا عائشة الأمر أشد من أن يُهمهم ذلك".

Artinya: Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia mendengar Rasulullah saw bersabda: "Manusia akan dibangkit pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat dan belum dikhitan". Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, laki-laki perempuan semuanya akan saling melihat satu sama lain?". Rasulullah menjawab, "Wahai Aisyah, urusan pada hari itu sangat menakutkan untuk mereka hendak melihat satu sama lain". (HR Bukhari)

Setelah semua dibangkait, maka Allah menyeru seluruh manusia, "Siapakah pemilik kerajaan pada hari ini?". Tidak ada satu manusia yang bisa menjawab. Semua terdiam. Allah sendiri yang menjawab pertanyaanNya, "Milik Allah Yang Maha Esa, lagi Maha Menaklukkan". (Dalam QS Al Mukmin: 16).

Suasana di akhirat memang sangat berbeda dengan suasana dunia. Di dunia orang bisa bicara seenaknya, sepenuh mulutnya, seisi perutnya atau bahkan sesuai dengkulnya. Sedangkan pada hari kiamat nanti, Allah menjadi Raja satu-satunya. Yang lain adalah rakyat atau budak. Tidak satupun manusia bisa bicara, kecuali dengan izinNya. Semua mulut terkunci, tak berdaya. Allah berfirman:

يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا (38)

Artinya: "Pada hari dimana Jibril dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali yang telah diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan kata yang benar." (QS An Naba: 38)

Dalam ayat lain Allah nyatakan:

وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَٰنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا.

Artinya: ".... dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja". (QS Thaha: 108).

يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ .

Artinya: "Dikala datang hari (kiamat) itu, tidak ada seorang pun yang bicara, melainkan dengan izinNya. Maka diantara mereka ada yang celaka dan ada yang bahagia". (QS Hud: 105).

Maka pada hari kiamat, Allah SWT menjadi penguasa tunggal. Tidak ada raja lain selainNya, seperti halnya saat di dunia. Para raja di dunia menjadi hina dan rendah di akhirat. Tak berdaya sedikitpun. Jangankan kekuasaan, untuk berbicara saja sudah tidak dapat izin.

Allah adalah Raja hari pembalasan karena semua manusia akan dihisab dihadapanNya, satu persatu, dengan amalannya masing-masing. Jika amalannya baik maka dia akan mendapatkan kebaikan. Jika buruk, maka dia akan mendapatkan keburukan dan kesengsaraan.

Segala keputusan berada di tanganNya. Apakah Dia akan menyiksa atau mengampuni seorang hamba, maka itu sepenuhnya menjadi hakNya.

  وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (١٤)

Artinya: "Dan hanya milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan akan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Fath: 14)

Tidak satupun manusia yang akan dapat membantu manusia yang lain. Allah berfirman:

 يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْئًا ۖ وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ (19)

Artinya: "Hari itu seseorang tak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah." (QS Al Infithar: 19).

Begitulah dahsyatnya hari pembalasan dan begitulah agungnya kekuasaan dan kerajaanNya. Maka,  sesungguhnya puasa merupakan salah satu modal utama untuk bekal perjalan di kampung akhirat.

Seorang tabi'in, al-Ahnaf bin Qais rahimahullah, pernah ditanya: "Sesungguhnya anda ini orang yang sudah tua, dan sungguh puasa membuatmu lemah.” Maka beliau berkata: ”Sungguh aku menyiapkannya (puasa) untuk perjalanan yang panjang (hari Akhirat). Dan bersabar di dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa Ta’al lebih ringan bagiku daripada sabar terhadap adzabnya.”

Rasulullah saw bersabda:

عن عبد الله بن عمرو، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام : أي رب إني منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه ، ويقول القرآن رب منعته النوم بالليل فشفعني فيه ، فيشفعان.

Artinya: "Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at bagi hamba pada  pada hari kiamat. Puasa berkata : " YA ALLAh aku mencegahnya dari makan dan memuaskan syahwat pada siang hari, maka jadikanlah aku sebagai penolongnya. Al-Quran berkata : Ya Allah aku mencegahnya dari tidur malam hari, maka jadikanlah aku sebagai penolongnya. Maka keduanya diterima Allah SWT ". ( HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr dishahihkan oleh Albany).

Wallahu A'laa wa A'lam.

Irsyad Syafar

28 Mei 2017

Ramadhan 2

Ramadhan 2

Irsyad Syafar

الحمد لله ربّ العالمين

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Dialah satu-satunya yang berhak dipuji. Karena Dialah pemilik seluruh sifat-sifat kesempurnaan. Adapun makhlukNya, penuh dengan kelemahan dan kekurangan.

Dialah Allah Yang Maha Kaya, dan sebenar-benarnya kaya. Dia tidak butuh akan makhluknya. Secuilpun kekafiran makhluknya takkan mengurangi kemuliaanNya. Sebanyak apapun ibadah dan ketaatan hamba-hambaNya, takkan sedikitpun menambah kerajaanNya. Bahkan kekayaanNya takkan pernah berkurang bila Dia membagi-bagikannya kepada semua makhlukNya.

Rasulullah bersabda dari hadits Qudsi, bahwa Allah berfirman:

 يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ . (رواه مسلم)

Artinya: "Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak akan bisa mendatangkan kemudharatan kepadaKu lalu menimpakannya kepadaKu, dan kalian takkan bisa memberikan manfaat kepadaKu lalu kalian memberikannya kepadaKu. Wahai hamba-hambaKu, seandainya generasi pertama kalian dan generasi akhir kalian, baik dari bangsa manusia dan jin, mereka semua berada pada taraf ketakwaan seorang paling tinggi tingkat ketakwaannya di antara kalian, hal itu takkan menambah kerajaanKu sedikit pun. Seandainya generasi pertama kalian dan generasi akhir kalian, baik dari kalangan bangsa jin dan manusia, mereka semua berada pada taraf kedurhakaan seorang yang paling tinggi tingkat kedurhakaannya di antara kalian, hal itu takkan mengurangi kerajaanKu sedikit pun. Wahai hambaKu, seandainya generasi pertama kalian dan generasi akhir kalian, baik dari bangsa manusia dan jin, semuanya berdiri di atas tanah yang tinggi, lalu mereka semua meminta kepadaKu, lalu aku penuhi permintaan mereka, untuk yang demikian itu, tidaklah mengurangi apa-apa yang Aku miliki, kecuali seperti berkurangnya jarum jika dimasukkan ke dalam lautan..." (HR Muslim, dari Abu Hurairah)

Adapun manusia semuanya miskin. Berapapun kekayaannya, maka dia butuh dan tergantung kepada orang lain. Dan kekyaannya bisa hilang sekejap mata tanpa mampu dia menjaganya.

Karenanya, bila seorang muslim berpuasa pada bulan Ramadhan, shalat malam, berinfak dsb, maka itu adalah untuk kebaikan dirinya sendiri. Tidak menambah kekayaan Allah. Sebaliknya bila dia ingkar dan tidak mentaati Allah, maka dia sendiri yang akan merugi. Sama sekali tak merugikan Allah SWT.

Segala puji hanya bagi Allah, karena Dialah yang sebenar-benar mulia. Adapun manusia semuanya hina dan rendah, kecuali bila dimuliakan oleh Allah. Bahkan bila seorang hamba ingkar dan kafir kepada Allah, maka dia lebih rendah dari binatang ternak. Allah berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah kami sediakan untuk mereka jahannam banyak dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mereka gunakan memahami, dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak mereka gunakan untuk melihat dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mereka gunakan untuk mendengar, mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS Al A'raf: 179)

Dalam hadits Qudsi, Allah menggambarkan kerendahan dan kehinaan manusia, bahwa mereka sesat, telanjang, lapar, berbuat dosa siang dan malam, kecuali bila dimuliakan oleh Allah:

يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِي أَطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسُكُمْ . يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعاً، فَاسْتَغْفِرُوْنِي أَغْفِرْ لَكُمْ... (رواه مسلم)

Artinya: "Wahai hamba-hambaKu, kalian semua sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepadaKu, niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian. Wahai hambaKu, kalian semua lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepadaKu, niscaya Aku akan memberikannya untuk kalian. Wahai hambaKu, kalian semua telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepadaKu, niscaya Aku akan memberikannya untuk kalian. Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian berbuat salah di siang dan di malam hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya, maka minta ampunlah kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni kalian..." (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Orang-orang beriman sangat wajib bersyukur memuji Allah atas berbagai ibadah yang disyariatkanNya selama bulan Ramadhan. Sebab semua ibadah tersebut akan mengangkat derjatnya menjadi mulia.

Disamping itu, Alhamdulillah adalah pujian universal. Mencakup segala pujian dan penghormatan. Tidak dibatasi oleh sekat waktu dan ruang. Pujian yang berlaku untuk masa lalu, masa sekarang ini dan masa yang akan datang sampai akhir zaman. Alhamdulillah juga pujian yang mencakup seluruh Nama-Nama Allah Yang Mulia dan Sifat-sifatNya Yang Agung serta pujian atas nikmat-nikmaNya yang tidak terhingga.

Allah ta'alaa memuliakan dan memuji hamba-hamba yang memujiNya. Sebagaimana dalam hadits Qudsi, Allah berfirman:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول : قال الله تعالى : ( قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين ولعبدي ما سأل ، فإذا قال العبد : الحمد لله رب العالمين ، قال الله تعالى : حمدني عبدي.... (رواه مسلم)

Artinya: Diriwayatkan dari  Abu Hurairah, dia mendengar Rasulullah saw telah bersabda, Allah telah berfirman: "Aku telah membagi dua Alfatihah antara Aku dan HambaKu. Bila seorang hamba mengucapkan "alhamdulillahi rabbil 'aalamin", maka Allah akan menjawab: "Aku dipuji oleh hambaKu...". (HR Muslim).

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa "Alhamdulillah" merupakan salah satu wujud kesyukuran kepada Allah. Yaitu syukur dalam bentuk lisan. Ada dua lagi bentuk kesyukuran yang "wajib" dipenuhi seorang hamba kepada Allah SWT:

Pertama syukur hati, yaitu dalam bentuk iman dan ketundukan kepada Allah, rasa khusyuk saat menyembahNya, rasa harap akan karuniaNya dan rasa khawatir akan siksaNya.

Kedua, syukur anggota badan. Yaitu berupa amal shaleh dengan seluruh anggota dan organ tubuh. Syukur mata dengan menggunakannya untuk melihat kebaikan dan menjauhi dari melihat yang haram. Syukur telinga dalam bentuk mendengar yang diredhaiNya dan menjauhi pendengaran yang dimurkaiNya. Syukur mulut adalah memakan yang halal dan menjauhi yang haram. Syukur tangan adalah menggerakkannya untuk kebaikan dan menjauhkannya dari menganiaya orang lain. Syukur kaki adalah melangkah menuju ketaatan dan menghindari perbuatan dosa, dan seterusnya.

Dengan cara itulah maka hati dan anggota tubuh  telah melakukan "alhamdulillah". Namun, bila lidah telah berucap alhamdulillah, akan tetapi hati belum tunduk dan patuh kepadaNya, atau anggota tubuh masih melakukan maksiat dan dosa, tentu alhamdulillahnya hanyalah palsu dan berpura-pura. Maha Agung Allah dari segala kepalsuan dan kepura-puraan.

Mari kita hidangkan ibadah-ibadah yang "asli" (tidak palsu dan pura-pura) kepada Allah selama ramadhan ini.
Wallahu A'laa wa A'lam.

23 Mei 2017

Pemprov Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

Pemprov Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

Raih WTP Lima Kali Berturut-turut

Padang, Padek— Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tahun anggaran 2016 Pemprov Sumbar mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Keberhasilan memperoleh WTP ini, menempatkan Pemprov Sumbar lima kali berturut-turut meraih opini membanggakan itu, terhitung tahun 2012-2016.

Anggota V BPK RI Isma Yatun menyerahkan LHP tahun anggaran 2016 itu kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan pimpinan DPRD Sumbar dalam rapat paripurna Istimewa DPRD Sumbar, di gedung DPRD Sumbar, kemarin (22/5).

Irwan menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2016 Sumbar berusaha mempertahankan predikat opini WTP dengan mematuhi ketentuan yang ada, menyajikan laporan keuangan menurut standar akuntansi pemerintahan, serta menindaklanjuti hasil temuan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan, karena mempertahankan lebih sulit daripada meraih.

“Keberhasilan Pemprov Sumbar memperoleh opini WTP ini berkat komitmen pemprov dan pimpinan, serta anggota DPRD Sumbar. Dengan opini WTP ini, artinya sudah lima kali secara berturut- turut Sumbar mendapatkan penghargaan ini,” kata Irwan kepada wartawan usai Rapat Paripurna Istimewa dalam penyampaian LHP BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2016, Senin (22/5).

Untuk LKPD tahun 2016, menurut dia, upaya perbaikan sudah dilakukan agar opini WTP dapat dipertahankan. Antara lain; senantiasa melaksanakan ketentuan/peraturan di bidang pengelolaan keuangan daerah, melaksanakan tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan BPK RI tahun 2016 dan tahun sebelumnya.

Di samping itu, tambah dia, tetap memantapkan koordinasi dalam penyelesaian tugas-tugas pertanggungjawaban keuangan. Baik lewat media sosial yang dibentuk dengan kelompok terbatas di  lingkup kepala organisasi perangkat daerah (OPD), para sekretaris dan para pejabat pembuat komitmen (PPK), serta bendahara pengeluaran, bendahara penerimaan , pengurus barang maupun dalam rapat terbatas lainnya.

Namun, upaya itu semua tentu belumlah sempurna. Ternyata, masih ditemui kelemahan dalam proses penyusunan perencanaan, proses pelaksanaan dan penatausahaan, serta proses pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2016 di tingkat bendahara, pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), PPK, kuasa penguna anggaran (KPA) dan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

“Terhadap permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan, menjadi prioritas untuk segera dituntaskan pada tahun 2017 ini. Termasuk, temuan tahun sebelumnya yang belum ditindaklanjuti,” ujarnya.

Terdapat beberapa rekomendasi BPK RI untuk menyusun Peraturan Gubernur memperbaiki sistem pengendalian intern dalam perencanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD selanjutnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala OPD beserta jajaran atas kerja keras bersama. Saya minta kepala OPD tetap melaksanakan tugas dengan maksimal dan selalu berpedoman kepada ketentuan berlaku,” ucapnya.

Orang nomor satu di Provinsi Sumbar ini juga meminta pimpinan OPD segera menindaklanjuti temuan dan menuntas sesuai rencana aksi, yakni paling lama 60 hari terhitung sejak Senin (22/5).
Irwan menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar sudah menyerahkan LKPP tepat waktu/sesuai ketentuan dalam PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah paling lambat  tanggal 31 Maret 2017, LKPD tahun 2016 sudah harus disampaikan kepada BPK-RI.

Laporan Keuangan tersebut disampaikan kepada Perwakilan BPK-RI di Padang berdasarkan Surat No 942/395/ Akt-B.Keuda/ 2017 tanggal 16 Maret 2017 dan berita acara penyerahannya ditandatangani pada tanggal 23 Maret 2017.

Sebelum diserahkan ke BPK-RI,LKPP Sumbar tahun 2016 tersebut, sudah dilaksanakan Review oleh Inspektorat sebagaimana diharuskan PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Dan, laporan hasil review atas LKPP Sumbar tahun 2016 telah disampaikan kepada pemda dan kepada BPK RI.

Selanjutnya tim pemeriksa dari BPK RI Perwakilan Sumbar melakukan pemeriksaan atas LKPD tahun anggaran 2016 yang sebelumnya telah didahului dengan pemeriksaan pendahuluan. Dan, pemeriksaan sudah berakhir pada tanggal 6 Mei 2017.

“Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2016 telah kami siapkan berdasarkan audit BPK RI atas LKPD tahun 2016. Dan, disampaikan kepada DPRD dalam rapat paripurna,” tukasnya.

Dalam pelaksanaan APBD Tahun 2016 , aparat pengawas intern pemerintah (APIP), seperti Inspektorat sudah melakukan pemeriksaan secara berkala kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumbar.

Sedangkan Inspektorat Jenderal Departemen dan Unit Pengawasan Lembaga Pemerintah Non Departemen melakukan pemeriksaan secara berkala kepada beberapa OPD berdasarkan koordinasi pengawasan yang dikoordinir mendagri.

“Pengawasan juga dilakukan DPRD Sumbar terhadap pelaksanaan Perda APBD dan kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah,” ucapnya sembari menyebutkan selanjutnya ditutup dengan pemeriksaan oleh Aparat Pengawas Ekstern Pemerintah yaitu BPK-RI.

Dalam kenyataannya, jika adanya temuan hasil pemeriksaan oleh APIP dan ekstern pemerintah, maka itu terjadi karena berbagai sebab. Seperti, kelemahan pejabat dalam memahami ketentuan berlaku.
Untuk ini, upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pejabat selaku pelaksana dan penanggung jawab APBD perlu diintensifkan.

Namun jika itu karena kelalaian staf/pejabat tersebut, maka sanksi langsung diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai tingkat kesalahannya.

Anggota V BPK RI, Isma Yatun, menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), BPK berpendapat LKPD Provinsi Sumbar sudah menyajikan secara wajar untuk seluruh aspek material sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). “Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, BPK menyatakan pendapat WTP atas LKPD Provinsi Sumbar tahun 2016,” katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius mengatakan, keberhasilan tata kelola keuangan daerah tidak hanya ditunjukkan dari opini WTP yang telah berhasil dicapai. Namun, juga ditentukan sampai sejauh mana pemerintah daerah menindaklanjuti rekomendasi BPK.

Padang Ekspres, 23 Mei 2017

16 Mei 2017

Dauroh Suami Istri PKS Padang Pariaman

Dauroh Suami Istri PKS Padang Pariaman

Padang Pariaman - Minggu (14/5) Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPD PKS Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan kegiatan Dauroh Samarada (Sakinah Mawaddah Warahmah Dakwah) untuk 50 orang lebih pasangan suami istri kader dan simpatisan PKS se Kabupaten Padang Pariaman.

Kagiatan ini dilaksanakan di aula DPD PKS Kab.Padang Pariaman di Toboh Gadang yang dibuka secara lansung oleh Ustadz Tosri Amri (Sekretaris Umum DPD PKS Padang Pariaman)

Dalam sambutannya, ustadz Tosri Amri menyampaikan bahwa pentingnya membangun sebuah keluarga yg harmonis sebagai satuan masyarakat terkecil dalam masyarakat, bermula dari keluarga yg harmonis maka terciptalah masyarakat yg madani karena keluarga sebagai satuan terkecil menjadi penyangga utama dalam masyarakat.

Ustadzah Nurmaini, sebagai penanggung jawab acara menambahkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan rutin tahunan bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga dengan tema "Meraih Ketaatan Merajut Kebahagiaan " yang merupakan program turunan dari Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP Partai Keadilan Sejahtera. Kegiatan ini bertujuan agar kader dan simpatisan serta masyarakat dapat memahami hakikat sebuah keluarga yang sakinah, keluarga yang didambakan oleh setiap orang, agar terbentuk, keluarga yang bahagia, dan menjadi agama sebagai poros utama dn membangun keluarga tersebut. Beliau berharap melalui kegiatan ini kader maupun simpatisan PKS benar-benar menjadi contoh teladan di tengah masyarakat serta semakin kokoh dan berkhitmat untuk masyarakat Padang Pariaman.

Kegiatan ini di ikuti sebanyak 50 pasangan suami istri, dengan pemateri Ustadz Moh.Yasin Lc dari DPW PKS Provinsi Sumatera Barat, dalam materinya beliau menyampaikan bahwa pentingnya kerjasama dalam mencapai tujuan bersama dalam rumah tangga, keluarga adalah organisasi masyarakat terkecil harus memiliki tujuan yang jelas serta program-program yang harus dihujudkan dalam berumah tangga. (hms/prm)

PKS Sumbar

Kolom

[Kolom][recentbylabel3]
Pemberitahuan
Jangan lupa untuk like dan subscribe PKS Sumbar.
Done