SUMBAR.PKS.ID PADANG – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, terus berupaya mendorong peningkatan pelayanan umat di Sumatra Barat, ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, pada Jumat (16/5/2025). Hal ini menjadi langkah nyata dibawah kebijakan Gubernur Mahyeldi Ansharullah di periode ke-2 ini sebagai gubernur Sumatra Barat, untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Sumatera Barat.
Rancangan bangunan yang akan dibangun setinggi lima lantai tersebut berada di Kompleks Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Kota Padang, dengan total perkiraan anggaran sebesar Rp24 miliar. Dengan keberadaan kantor tersebut nantinya, diharapkan dapat menjadi penerapan dan implementasi Falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di Sumbar. “Alhamdulillah, hari ini kita mulai pembangunan Kantor MUI yang telah lama menjadi harapan kita bersama. Kawasan ini akan menjadi pusat pengimplementasian Falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” ucap Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya.
Mahyeldi menjelaskan bahwa pembangunan kantor ini sejalan dengan UU Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumbar, yang menegaskan kekhasan Sumbar dalam menerapkan falsafah ABS-SBK sebagai identitas daerah. Selain itu, pembangunan kantor ini juga direncanakan menjadi bagian dari penataan kawasan kantor pemerintahan, dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada umat dan masyarakat di Sumatra Barat pada umumnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sumatra Barat, Al Amin, mengungkapkan bahwa gedung ini akan difungsikan sebagai pusat pelayanan umat berbasis nilai budaya lokal. “Dengan keberadaan kantor ini nantinya dapat mendukung pelayanan optimal kepada umat serta menjadikan Masjid Raya sebagai pusat pendidikan adat, budaya, dan keagamaan berbasis ABS-SBK,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar, menekankan bahwa pembangunan kantor MUI bukan hanya simbol fisik, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral ulama dalam melayani umat. “Meskipun fisik tidak hadir 24 jam, hati ulama harus senantiasa tersedia untuk umat,” ujarnya.
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Erasukma Munaf, menyebutkan bahwa gedung ini memiliki nilai kontrak pengerjaan sekitar Rp20 miliar dengan masa pengerjaan tujuh bulan. Pembangunan ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2025. “Target kami Desember tahun ini pengerjaannya telah rampung,” kata Erasukma.
Acara peletakan batu pertama tersebut turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan instansi vertikal, BUMN/BUMD, serta pimpinan ormas keagamaan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Aisyiyah, LKAAM, dan Persatuan Bundo Kanduang Sumbar. Dengan adanya gedung baru ini, diharapkan pelayanan umat dapat semakin optimal dan terintegrasi dengan nilai-nilai ABS-SBK sebagai identitas masyarakat Sumbar.