Kali
ini, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat yang
dimotori oleh BEM-KM Universitas Andalas mendatangi kantor DPRD Sumbar,
Kamis (22/03/2012), mendesak DPRD Sumbar menolak rencana kenaikan harga
BBM.
Diawali
dengan longmarch dari kampus STMIK Indonesia, puluhan mahasiswa
melakukan orasi menolak kebijakan Pemerintah yang tidak pro rakyat
dengan membawa berbagai spanduk bertuliskan ’BBM
naik = kapitalis = rakyat makin menderita, Masyarakat Sumbar menolak
kenaikan harga BBM, Menaikan harga BBM sama dengan membunuh rakyat
secara perlahan”.
Dalam
pernyataan sikap yang disampaikan oleh Presiden Mahasiswa UNAND, Efri
Yunaidi menegaskan bahwa aliansi BEM Sumatera Barat mendesak pembatalan
rencana kenaikan BBM, mempercepat pembangunan infrastruktur, APBN Pro
rakyat karena selama ini ada kebocoran APBN 30% yang tidak jelas
digunakan untuk keperluan apa dan ada 50% lebih yang digunakan sebagai
keperluan penyelenggara negara, Renegosiasi kontrak karya dengan
perusahaan asing serta mendesak Kebijakan pro rakyat yang di seluruh
NKRI
“Negara
ini lahir dari cita-cita mempersatukan dengan kesejahteraan semua
rakyat. Ini tertuang dalam prembule UUD 1945. Kesejahteraan rakyat
sangat besar dan dalam maknanya sehingga melalui UUD 1945 diamanahkan
kepada pemerintah untuk mengatur, mengelola, dan melaksanakan segala
kepentingan rakyat atas kekayaan negara Indonesia yang sangat berlimpah.
Bukan sebaliknya menzholimi serta menyengsarakan rakyat,” terang Efri.
“Hubungan
pemerintah dengan rakyat dalam masalah BBM bukanlah hubungan profit
oriented antara penjual dan pembeli, tetapi hubungan antara pihak yang
mengurusi urusan rakyat dengan rakyatnya yang berhak menikmati harta
kekayaan milik mereka (dalam hal ini BBM) dengan harga murah.” tambahya.
Koordinator
aksi, Budi Pratama pun menambahkan, BBM belum naik, harga barang
kebutuhan pokok sudah naik, apalagi kalau BBM benar-benar naik, pasti
harga naik dua kali lipat atau lebih. Ini lah salah satu bentuk
penderitaan yang dialami oleh rakyat. Sedangkan yang berkuasa akan
menikmati hasil dari kenaikan harga BBM.
Dalam
aksi tersebut pun, mahasiswa meminta anggota dewan menandatangani
pernyataan menolak rencana kenaikan harga BBM. Diantara anggota dewan
yang menandatangani antara lain, Trinda Farhan Satria (Wakil III DPRD
Sumbar dari Fraksi PKS), H.M. Tauhid (Anggota DPRD Sumbar/Ketua DPD
Hanura Sumbar).
Sementara
itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar, Trinda Farhan Satria menegaskan secara
lisan, menyetujui dan mendukung penolakan rencana kenaikan harga BBM
yang nantinya dapat memberatkan beban rakyat. “Sedangkan secara
tertulis, aspirasi-aspirasi tersebut pada komisi terkait, khususnya
komisi yang membidangi masalah ekonomi dan akan disampaikan pula pada
Pemprov Sumbar,” ungkapnya mengakhiri.(Fd)
beritaanda.com 22 Maret 2012