SUMBAR.PKS.ID, JAKARTA- Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR RI Komisi XII, menyuarakan keprihatinan terhadap meningkatnya polusi udara di Jakarta dan sekitarnya yang berdampak serius pada kesehatan masyarakat. Menurutnya, kualitas udara Indonesia berada di titik mengkhawatirkan, seperti yang diungkap dalam World Air Quality Report 2023, di mana Indonesia tercatat memiliki kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.
Politisi PKS ini menyoroti bahwa polusi terutama disebabkan oleh penggunaan PLTU batu bara dan emisi dari sektor transportasi. "Pemerintah harus mulai mengurangi ketergantungan pada batu bara dan beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya," ujar Hj. Nevi. Selain itu, ia mengkritik lemahnya pengawasan terhadap industri pencemar, termasuk PLTU, yang menurutnya memerlukan standar emisi yang lebih ketat.
Hj. Nevi juga menekankan perlunya transparansi data emisi industri agar masyarakat dapat ikut serta dalam mengawasi dan menilai dampak industri terhadap kualitas udara. Di sektor transportasi, ia mendorong alokasi anggaran lebih besar untuk pengembangan transportasi umum ramah lingkungan serta infrastruktur sepeda guna mengurangi jejak karbon kota.
Selain polusi udara, Nevi juga mengangkat isu deforestasi, kebakaran hutan, dan pencemaran sungai serta laut yang mengancam lingkungan. Ia menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dalam melindungi hutan dan memperketat pengawasan terhadap limbah industri.
“Udara bersih adalah hak asasi, dan pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhinya. Saya mengajak semua pihak bekerja sama dalam menjaga lingkungan hidup demi masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tutup Hj. Nevi Zuairina. (*)