SUMBAR.PKS.ID, SIJUNJUNG- Calon Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, melakukan kunjungan ke lokasi bencana banjir bandang di Lubuak Bonta, Nagari Sumpur, Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, pada Jumat (15/11). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung dampak kerusakan dan mendengarkan aspirasi warga yang terdampak bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Mahyeldi berdialog dengan warga, termasuk petani yang lahannya rusak parah akibat banjir. Ketua Tani Sawah Lubuak Bonai, Abdul Ghani, melaporkan bahwa sekitar tujuh hektar lahan sawah di kawasan tersebut mengalami kerusakan total dan tidak bisa dikelola lagi setelah dihantam banjir bandang. "Tujuh hektar gagal total dan tidak bisa dikelola lagi akibat banjir beberapa waktu lalu," ujar Abdul Ghani.
Banjir bandang yang melanda Sumpur Kudus telah menghancurkan lahan pertanian, yang merupakan sumber utama penghidupan masyarakat setempat. Mahyeldi mengungkapkan rasa empatinya terhadap kondisi yang dihadapi oleh warga dan berjanji akan memperjuangkan solusi agar mereka dapat segera pulih. "Kami akan bekerja keras agar dampak bencana ini segera ditangani, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.
Selain itu, Mahyeldi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam penanganan bencana alam seperti banjir bandang. Ia meminta instansi terkait untuk melakukan kajian dan menyusun langkah-langkah pencegahan bencana di masa depan agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain Lubuak Bonta, lima nagari lainnya di Kabupaten Sijunjung juga terdampak banjir bandang, yakni Nagari Unggan, Silantai, Maganti, Sumpur Kudus Induk, dan Sumpur Kudus Selatan. Pemerintah daerah setempat sedang berupaya memberikan bantuan dan melakukan pemulihan bagi warga yang terdampak.
