PADANG: Petani di Sumatra Barat didorong untuk mengembangkan produk
turunan komoditas kakao karena hasil yang diperoleh bisa berlipat ganda.
Gubernur Irwan Prayitno saat berdialog dengan anggota Kelompok Tani
Saiyo yang mengintegrasikan pengembangan komoditas kakao dengan sapi
perah di Air Dingin, Koto Tangah, Kota Padang, Selasa, mengatakan
melalui pengembangan produk turunan kakao, banyak tenaga kerja yang
dapat ditampung dan keluarga petani bisa mendapatkan produk makanan
bergizi.
Apalagi, tambahnya, kelompok tani mengembangkan sapi perah yang dapat dikombinasikan dengan produk turunan kakao.
Pemerintah Provinsi sudah memberikan dukungan dalam bentuk bantuan
pembangunan gudang untuk fermentasi biji kakao dan alat pengolahan
produk turunan serta mencarikan sumber modal.
"Selain itu, penanam modal asing sudah ada yang ingin membantu, baik
dari segi peningkatan sumber daya manusia maupun dalam pengembangan
produk turunan kakao tersebut," ujar Gubernur Sumbar, Selasa
(28/8/2012).
Kepala Dinas Perkebunan Fajarrudin menambahkan saat ini sebanyak 10
kelompok di Sumbar dijadikan percontohan untuk pengembangan kakao
fermentasi melalui kerja sama dengan PT ADM Cocoa.
Sepuluh kelompok itu tersebar dua di Padang, yakni Poktan Saiyo dan
Padayo, serta empat di Tanahdatar, dan empat di Padang Pariaman.
Dia menjelaskan PT ADM Cocoa mulai 3 September 2012 akan melatih
sebanyak 300 orang petani dan tenaga penyuluh lapangan bidang budidaya,
pengolahan dan pemasaran.
Pembiayaan dalam pelatihan peningkatan SDM petani dan tenaga penyuluh itu semuanya ditanggung ADM Cocoa.
Menurut dia, petani tidak hanya bisa menghasilkan biji kakao, tetapi
sudah punya kemampuan untuk mengolah menjadi produk turunan dan bisa
pula dikombinasikan dengan susu perah sehingga punya nilai jual dan
bergizi.
Perwakilan perusahaan ADM Cocoa di Singapura sudah datang ke Sumbar
pada 16 Juli 2012 yakni Director Of Sustainability Michiel Hendriksz,
Senior Manager Trading dan Supply Chain, Roy Ng, dan Commercial Director
Asia, Ng Liock Kieng.
AMD Cocoa berencana membangun gudang di Sumbar, sebelumnya telah
memiliki tiga gudang di Indonesia, di antaranya di daerah Sulawesi.
(Antara/bas)
bisnis.com 29 Agustus 2012
Foto: Humasprov, pabrik coklat mini di Padang Pariaman