Kunjungi Warga Miskin, Lalu Rumah Dibedah
Program Singgah Sahur kembali dilakukan Wali Kota Padang, Mahyeldi
Ansharullah. Kali ini, Wako Padang Mahyeldi mengunjungi rumah warga
miskin di kaki Bukit Durian Batu, Pasalalang, Kelurahan Kuranji, Rabu
(8/6) dini hari. Bagaimana ceritanya?
Saat warga Padang masih tertidur pulas, sebuah mobil Fortuner hitam
bernomor polisi satu angka melesat kencang. Membelah dinginnya malam.
Dengan kecepatan di atas rata-rata, kendaraan itu menuju arah timur Kota
Padang.
Setibanya di kaki Bukit Durian Batu, Pasalalang, Kelurahan Kuranji,
kendaraan itu berjalan pelan. Jalan yang tak pernah “dimakan” aspal
terpaksa harus dilalui. Tanjakan tinggi dengan bebatuan berbalut lumpur
mesti ditempuh.
Bukan perkara mudah bagi kendaraan ini untuk menempuh medan. Akibat
licinnya tanah setelah diguyur hujan, si sopir harus menyeimbangkan laju
kendaraannya.
Sekira pukul 04.00, kendaraan tersebut berhenti di depan rumah
Jasril. Dari atas kendaraan, turun Wako Padang Mahyeldi. Berpeci dan
berbaju putih, Wako masuk ke dalam rumah Jasril yang terbuat dari papan.
Jasril adalah petani. Sedangkan Nurjati hanya ibu rumah tangga,
membesarkan ketujuh anaknya. Mereka termasuk keluarga yang kurang
mampu.
Wako Mahyeldi duduk di beranda rumah. Jasril beserta istri dan anak-anaknya menemani. Mereka saling bercengkerama.
Mahyeldi paling banyak bertanya. Jasril terlihat sedikit kagok
menjawab. Wako pun menanyakan cita-cita Rindu dan Aidil, anak-anak
Jasril. Keduanya punya cita-cita yang berbeda.
“Aidil mau jadi tentara,” kata Aidil di depan Wako Mahyeldi. “Rindu ingin jadi bidan,” sebut Rindu setelah itu.
Wali Kota kemudian makan sahur bersama keluarga Jasril. Nasi kotak
telah disiapkan Tim Singgah Sahur Pemko Padang. Seluruhnya menikmati
makan sahur sebelum masuknya waktu imsak.
“Ini merupakan program Singgah Sahur perdana di Ramadhan tahun ini.
Inshaallah tahun ini kita akan mengunjungi sepuluh rumah. Ini merupakan
tahun ketiga kita melaksanakannya,” ungkap Wali Kota.
Mahyeldi mengaku cukup senang bertemu dengan keluarga Jasril.
Apalagi suasana rumah Jasril yang berada di atas ketinggian, membuat
Mahyeldi terkesima.
“Sejuk sekali disini dan menyenangkan,” sebut Mahyeldi.
Yang paling membuat Mahyeldi senang yakni hampir seluruh anak Jasril
bersekolah. Tidak ada yang putus sekolah. Bahkan bercita-cita tinggi.
“Anak-anak semuanya sekolah, punya cita-cita seperti ingin jadi
tentara, bidan, guru dan lainnya. Mudah-mudahan Pak Jasril berhasil
mendidik anak-anaknya dan sukses,” tukas Mahyeldi.
Setelah dikunjungi, rumah Jasril akan dibedah oleh Baznas Kota
Padang. “Kita akan bedah rumah ini dan sebelum lebaran selesai,” ungkap
Mahyeldi.
Ketua Baznas Kota Padang, Epi Santoso menyebut rumah milik Jasril
bukan dibedah secara keseluruhan. Akan tetapi direhab. “Kita akan buat
kamar bagi anak-anak dan bagian lainnya,” terang Epi.
Jasril begitu senang mendengar rumahnya akan dibedah. Dia terharu.
“Alhamdulillah, senang bisa dikunjungi Pak Wali Kota. Harapan saya,
anak-anak bisa sukses. Biarlah saya begini, asalkan anak-anak sukses,”
ungkapnya dengan terbata. (*)
Padang Ekspres, 9 Juni 2016