SUMBAR.PKS.ID, JAKARTA— Keterlambatan keberangkatan jamaah haji, menjadi sorotan bagi politisi PKS Sumbar II, Hj. Nevi Zuairina, yang juga merupakan anggota Komisi VI DPR RI.
Secara terbuka ia menyampaikan kekhawatirannya atas keterlambatan penerbangan jemaah haji yang dioperasikan oleh PT. Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Menurutnya ini merupakan kebutuhan mendesak untuk klarifikasi dari maskapai nasional tersebut.
"Sangat krusial bagi Komisi VI DPR RI untuk memanggil pihak Garuda Indonesia guna mendapatkan penjelasan langsung dari sumbernya.," ujar Nevi Zuhairina.
Menurut Nevi, kita harus mendengar langsung dari Garuda Indonesia untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai apa yang terjadi, ujarnya saat di wawancara di Jakarta.
"Pihak maskapai perlu menjelaskan situasi tersebut kepada publik, khususnya para calon jemaah haji yang telah terpengaruh," jelasnya.
Politisi PKS ini juga menggarisbawahi kebutuhan akan komitmen nyata dari Garuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam menangani penerbangan haji.
“Perlu bagi Garuda dalam meningkatkan standar layanannya, terutama dalam menghadapi musim haji yang merupakan momen penting bagi umat Islam di Indonesia,” pungkasnya.
Reaksi ini muncul menyusul permintaan maaf yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis pada hari Senin, 27 Mei 2024, Irfan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh penyesuaian jadwal penerbangan yang mengakibatkan keterlambatan beberapa kloter jemaah haji.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sedang melakukan penyesuaian jadwal dalam rangka memastikan bahwa semua kegiatan operasional kami dapat berjalan dengan lancar dan aman,” jelas Irfan Setiaputra dalam keterangannya.
Kedepannya, Nevi yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI mengharapkan agar Garuda Indonesia tidak hanya memberikan penjelasan, tetapi juga solusi konkret untuk mencegah terulangnya masalah serupa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pelayanan kepada jemaah haji dapat berjalan dengan baik dan efisien.
Insiden ini telah menarik perhatian publik dan meningkatkan tuntutan kepada Garuda Indonesia untuk menjalankan operasionalnya dengan lebih baik, khususnya dalam mengelola penerbangan yang sensitif waktu seperti haji.
Nevi mengakhiri pembicaraannya dengan menegaskan bahwa Komisi VI DPR RI akan terus memantau situasi ini dan memastikan bahwa semua pihak terkait mendapatkan keadilan dan layanan yang mereka butuhkan.
“Kami akan terus mengawasi dan memastikan Garuda Indonesia memenuhi harapan dan standar yang telah ditetapkan,” pungkasnya di akhir diskusi . (Ms/Rds/HUMAS)