Ramadhan 15 - PKS Sumbar
News Update
Loading...

11 Juni 2017

Ramadhan 15

Irsyad Syafar

MENGHADIRKAN PENYEBAB PERTOLONGAN ALLAH
(وإياك نستعين)

Kita sangat butuh pertolongan Allah subhaanahu wa ta'alaa. Dan kita wajib memintanya. Agar pertolongan itu bisa segera datang, atau datang pada saat yang tepat, maka kita perlu menghadirkan faktor-faktor penyebab datangnya pertolongan tersebut.

Berdasarkan pembacaan terhadap ayat-ayat Al Quran dan hadits-hadits Rasulullah saw, ternyata banyak sekali hal yang menyebabkan Allah menolong seorang hamba. Berikut diantaranya:

Pertama, keIKHLASan dalam menyembah Allah. Yaitu mengesakan Allah dalam semua maksud dan tujuan beribadah.

Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,

فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا. [الكهف: من الآية110].

Artinya: “Barangsiapa yang mengarap pertemuan dengan Rabb-nya maka hendaknya dia BERAMAL SHALIH dan TIDAK BERBUAT SYIRIK kepada siapapun ketika menyembah Rabb-nya” (al-Kahfi : 110)

Allah akan meninggalkan orang-orang yang beribadah dengan tidak ikhlas. Sebab, Dia sangat tidak mau dan tidak butuh sekutu. "Barang siapa yang beramal  menyekutukan (Aku) dengan selainKu, niscaya Aku tinggalkan dia dan yang disekutukannya". (Dari HR Muslim dari Abu Hurairah).

Kalau Allah sudah membiarkan dan meninggalkan seorang hamba, tentu tak ada satupun makhluk yang akan mampu menolongnya.

Kedua, Senantiasa berpegang teguh dalam TAQWA kepada Allah.

Ketaqwaan itu akan mengantarkan pemiliknya kepada niat yang baik dalam beramal,  maksud yang selamat dalam bekerja, serta akan mengajaknya untuk membersihkan diri/jiwanya dalam makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain.

Ketaqwaan juga akan menghalangi dia dari maksud yang jelek, dan niat yang tidak benar, serta akan terhindar dari perbuatan salah, curang dsb, yang semua itu akan menyebabkan datangnya hukuman dari Allah.

Allah Tabaaraka wa ta'alaa telah menjanjikan hadirnya solusi bagi setiap permasalahan bagi orang yang bertaqwa:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.

Artinya: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath Thalaq: 2-3).

Ketiga, berpegang TEGUH dengan Al Quran dan Sunnah dalam segala agenda kehidupannya. Secara komprehensif dan universal.

Sebab, orang yang parsial saja mengambil Al quran, memilih sebagian yang dia suka saja, lalu meninggalkan yang tidak disukainya, dia diancam kehinaan dan kesengsaraan oleh Allah. Apalagi kalau sampai menjauh sama sekali dari kitabullah dan sunnah RasulNya.

Allah Tabaraka wa Ta’ala juga berfirman :

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ. [البقرة: من الآية85].

Artinya: “Apakah kalian mengimani sebagian al-Kitab dan mengingkari sebagian lainnya??! Tidaklah balasan mereka kecuali kehinaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka akan dikembalikan kepada adzab yang sangat pedih. Allah tidaklah lalai dari apa yang kalian kerjakan.” (QS Al-Baqarah: 85).

Keempat, TERUS MENERUS dalam Dzikrullah, mengingat Allah dimanapun kita berada. Agar kita juga senantiasa diingatNya. Dan kita akan mendapatkan pujian dari-Nya di hadapan majelis yang suci dan tinggi (yakni di hadapan para malaikat).

Sebagaimana firman Allah :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ [البقرة:152]،

Artinya: "Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku (dzikir) niscaya Aku ingat pula kepada kalian, dan bersyukurlah kalian kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152)

Bila kita melupakan Allah, niscaya Allah juga akan melupakan kita. Bukan Allah itu pelupa, akan tetapi dilupakan itu adalah dalam bentuk tidak ditolongNya kita saat membutuhkan.

Kelima, KOKOH DI ATAS KESABARAN. Karena kesabaran termasuk di antara sebab TERKUAT untuk datangnya pertolongan Allah dalam menghadapi setiap kesulitan, baik kesulitan itu kecil ataupun besar.

Allah telah memerintahkan untuk bersabar di banyak tempat dalam al-Qur`anul Karim.

Allah Ta’ala berfirman,

يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. [آل عمران:200]

Artinya: “Wahai orang-orang beriman, bersabarlah kalian dan teruslah berupaya untuk sabar, bersiap siagalah kalian, serta bertaqwalah kepada Allah agar kalian beruntung.” (QS Ali ‘Imran : 200)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ. [البقرة: من الآية177]

Artinya: "dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam kondisi peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 177)

Keenam, MENCINTAI SUNNAH-SUNNAH NABI (shallallahu alaihi wa sallam), baik berupa ucapan (sunnah qauliyyah) maupun perbuatan (sunnah fi’liyyah), dan berupaya BERAMAL untuk menghidupkannya. Dengan itu akan bisa diraih kecintaan dari Allah, pertolongan-Nya, bantuan-Nya, dan ridha-Nya.

Sebagaimana dalam hadits qudsi,

( ولا يزال عبدي يتقرب إلىَّ بالنوافل حتى أُحبَّه ) الحديث.

Artinya: “Hamba-Ku terus menerus bertaqarrub kepada-Ku dengan ibadah-ibadah nafilah (sunnah), niscaya Aku akan mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka aku menjadi pendengarannya, menjadi penglihatannya, tangannya bergerak bersamaKu dan kakinya melangkah bersamaKu.” (Hadits Qudsi, riwayat al-Bukhari)

Ketujuh, MENJAUHI MAKSIAT, dosa besar maupun dosa kecil, yang tersembunyi maupun tampak. Karena kemaksiatan merupakan penyebab datangnya hukuman, cepat ataupun lambat.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ. [الشورى:30].

Artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy-Syura : 30)

أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . [آل عمران:165].

Artinya: “Dan mengapa ketika kalian ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kalian telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badr), kalian berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ” (QS Ali ‘Imran : 165)

Kedelapan, perbanyak MENOLONG orang lain. Karena Allah sudah menjanjikan bahwa Dia akan senantiasa menolong hamba yang suka menolong saudaranya yang lain. Rasulullah saw bersabda:

((مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ (رواه مسلم)

Artinya: "Barang siapa yang melepaskan seorang mukmin dari kesusahan dunia, niscaya Allah lepaskan dia dari kesusahan hari qiyamat. Barang siapa yang memudahkan orang yang kesulitan, niacaya Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba yang selalu menolong saudaranya...". (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Maka, menolong orang lain sama halnya dengan menyiapkan pertolongan untuk diri sendiri.

Wabillahi Nasta'in.

Share with your friends

Give us your opinion

Pemberitahuan
Jangan lupa untuk like dan subscribe PKS Sumbar.
Done