Agustus 2017 - PKS Sumbar
News Update
Loading...

31 Agustus 2017

Hari Pembebasan dari Neraka

Hari Pembebasan dari Neraka

Oleh: Irsyad Syafar

Hari ini, kamis 31 Agustus 2017 adalah hari arafah, bertepatan dengan tanggal 9 zulhijjah 1438 H. Hari ini seluruh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia melaksanakan wuquf di padang Arafah.
Inilah hari yang sangat utama dan mulia di sisi Allah Ta'alaa. Kemuliaannya terungkap dari dalil-dalil umum dan khusus. Dari hadits Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ ». فقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ: “وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ”.
Artinya: "Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada hari–hari yang sepuluh ini”. Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allâh ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allâh, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun.” (HR al-Bukhâri no. 969 dan at-Tirmidzi no. 757).
Secara umum, hari Arafah masuk dalam 10 hari pertama di bulan Zulhijjah yang diistimewakan oleh Allah Ta'alaa.

Secara khusus, hari Arafah menjadi paling mulia karena beberapa alasan:

1. Doa terbaik adalah doa pada hari Arafah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” (HR. at-Tirmidzi no. 3585, dishahih oleh al-Albani).

2. Puasa di hari Arafah memiliki keutamaan yang besar. Menjadi puasa sunat yang paling besar pahalanya. Dimana, puasa sehari ini menghapuskan dosa dua tahun, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Qatâdah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
Artinya: "Puasa hari Arafah aku harapkan dari Allâh bisa menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. (HR. Muslim no. 1162).

3. Pada hari Arafah inilah iblis dan syetan berada pada kondisi paling hina dan kerdil. Sebagaimana Imam Mâlik rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hadits berikut :
مَا رُئِيَ الشَّيْطَانُ يَوْمًا هُوَ فِيهِ أَصْغَرُ وَلاَ أَدْحَرُ وَلاَ أَحْقَرُ وَلاَ أَغْيَظُ مِنْهُ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ وَمَا ذَاكَ إِلاَّ لِمَا رَأَى مِنْ تَنَزُّلِ الرَّحْمَةِ وَتَجَاوُزِ اللَّهِ عَنْ الذُّنُوبِ الْعِظَامِ إِلَّا مَا أُرِيَ يَوْمَ بَدْرٍ.
Artinya: "Tidaklah setan pernah terlihat lebih kerdil, terjauhkan, hina dan marah daripada saat hari Arafah, dan itu tidak lain karena ia melihat turunnya rahmat dan pengampunan Allâh atas dosa-dosa besar, kecuali apa yang ia lihat saat Perang Badar". (HR Malik, al-Muwatha’ no. 944).

4. Puncak keistimewaan hari Arafah ini adalah, di hari ini Allâh Azza wa Jalla paling banyak membebaskan manusia dari api neraka. Ibunda Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allâh Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim no. 1348).

Maka sangatlah jelas kemuliaan dan keutamaan hari ini. Jam demi jam di hari ini sangatlah mahal. Karena merupakan waktu terbaik untuk berdoa dan peluang terbesar untuk terbebas dari neraka.
Agar kebebasan dari neraka ini dapat terwujud dan betul-betul diraih, seharusnyalah hari ini kita isi dengan:
1. Memperbanyak doa kepada Allah, baik dengan doa terbaik yang diajarkan Rasulullah saw, dilantunkan oleh para Nabi (seperti hadits di atas), maupun doa-doa lain yang dibolehkan.
2. Berpuasa sunat di hari ini dengan penuh ikhlas dan penghambaan diri kepada Allah Ta'alaa, mengikutkan suami/istri dan anak-anak.
3. Menyegerakan bertaubat dan menghentikan dosa-dosa yang masih terus mengotori diri. Sebab, ibadah yang baik bila tidak diiringi dengan penghentian dosa dan maksiat, tentu tidak akan berguna sama sekali.
4. Memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan takbir di hari ini dan sampai waktu ashar  tanggal 13 Zulhijjah.
5. Menjauhkan diri dari berbagai dosa dan perbuatan maksiat. Karena berbuat dosa di hari yang Allah muliakan merupakan sebuah sikap yang lebih kurang ajar.
Wallahu A'laa wa A'lam.

28 Agustus 2017

Kunjungan BPKK DPP PKS, Perkuat Ketahanan Keluarga Indonesia.

Kunjungan BPKK DPP PKS, Perkuat Ketahanan Keluarga Indonesia.

Dalam rangka pendampingan dan pelaksanaan program Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS SUMBAR serta supervisi pencapaian target Program Nasional, BPKK DPP PKS yang dipimpin Dipl. Ing Diah Nurwitasari,Msi sebagai Wakil Ketua BPKK DPP PKS didampingi Hj. Yusmiati, SE ketua Kewanitaan PKS Wilda SUMBAGUT  mengadakan kunjungan kerja ke Sumatera Barat dari tanggal 26 sampai dengan 27 Agustus 2017.

Kegiatan dimaksud diisi dengan serangkaian kegiatan, sejak Sabtu 26/08 tim BPKK DPP didampingi BPKK DPW PKS Sumbar melakukan kunjungan tokoh perempuan ke kediaman ibu Hj. Mainar Hamid Tokoh Wanita yang juga Penasehat Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Barat, dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut banyak nasehat dan pengalaman berharga yang di peroleh selain diskusi seputar organisasi, keluarga dan permasaalahan keummatan terutama tentang perempuan, seperti penuturan Dra. Hj. Daslinar ketua BPKK DPW PKS SUMBAR.

Siang harinya kegiatan dilanjutkan dengan Tabligh Umum, tentang membangun ketahanan keluarga, bertempat di masjid Arrahman komplek Yayasan Adzkia Sumbar yang dihadiri ratusan peserta yang sangat antusias.

Sore hari tim BPKK PKS melakukan media visit dan diskusi ke mediacetak di kota Padang,  yang kemudian malam harinya di akhiri dengan Silaturrahim tokoh ke kediaman Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah.

Di hari terakhir kunjungan Ahad 27/08 Tim BPKK DPP PKS melakukan  Sosialisasi program serta konsolidasi bersama sruktur BPKK PKS se Sumatera Barat untuk optimalisasi pencapaian target program yang telah di sepakati.

Diskusi & Kajian Fikrah, yang dihadiri seluruh struktur BPKK se Sumatera Barat beserta kader Perempuan Pelopor menjadi penutup seluruh rangkaian kegiatan jaulah BPKK DPP PKS Di Sumatera Barat dua hari ini.

Dalam kesempatan akhir tersebut Dipl. Ing Diah Nurwitasari,Msi Wakil Ketua BPKK DPP PKS menguraikan tentang bagaimana peran Perempuan, anak dan Keluarga, termasuk juga peran para Ayah yang juga harus memiliki pemahaman tentang bagaimana membangun sebuah keluarga yang paripurna, sebab ayah adalah "Qawwam" bagi perempuan anak dan keluarganya. Sehingga di harapkan melalui Serangkaian Program yang di luncurkan oleh BKK PKS di seluruh wilayah, dapat berperan bagi penguatan Ketahana Keluarga Indonesia. (os)

Foto ilustrasi: Ketua BPKK DPP PKS Ibu Wirianingsih (diambil dari jabar.pks.id)

20 Agustus 2017

Rekor Dunia Pencipta Pantun Diraih Gubernur Sumbar

Rekor Dunia Pencipta Pantun Diraih Gubernur Sumbar

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Sebanyak 18 ribu pantun dikreasikan oleh Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dalam kurun waktu satu tahun enam bulan. Banyaknya pantun yang diciptakan oleh gubernur dua periode ini membuat dia diganjar rekor Indonesia-Dunia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Irwan memang dikenal gemar menyisipkan pantun-pantun jenaka dalam setiap sambutan resmi yang ia sampaikan. Dalam sekali sambutan, Irwan mengaku bisa menyelipkan 40 pantun.

Mewakili MURI, Manager MURI Andre Purwandono menyampaikan, sebelumnya tidak ada satupun pejabat publik di Indonesia, bahkan dunia, yang menciptakan pantun sebanyak ini. Andre menilai bahwa langkah Gubernur Sumbar untuk menyampaikan pantun bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat Minang dan Indonesia untuk  membudayakan pantun.

“Rekor yang tercipta untuk pertama kalinya oleh kepala daerah. Sebelumnya di manapun kepala daerah belum pernah ciptakan pantun yang indah dan ini terbanyak pula 18 ribu,” ujar Andre sebelum menyerahkan piagam MURI kepada Irwan di Pantai Muaro Lasak Padang, Ahad (20/8).

Andre berharap pemberian piagam MURI kepada Irwan bisa menumbuhkan motivasi masyarakat Sumatra Barat dan Indonesia pada umumnya untuk lebih mencintai pantun. Ia juga mendorong pemerintah provinsi Sumbar untuk membudayakan pantun di sekolah-sekolah dan instansi pemerintahan.

“Kami berharap, kita semua melestarikan budaya asli warisan Indonesia jangan sampai kesenian ini justru diakui oleh negara lain dan jangan sampai pantun ini menjad pudar dan dilupakan. Kita lestarikan pantun sebagai warisan Indonesia dan dunia,” katanya.

Irwan juga memperoleh sertifikat hak cipta atas 18 ribu pantun yang ia ciptakan. Seluruh pantunnya telah dibukukan ke dalam 6 buah judul buku. Ia menargetkan bisa mentekan 30 lebih buku yang berisi kumpulan pantun ciptaannya dalam lima tahun mendatang.

“Kalau satu tahun lebih saja bisa enam buku, bahkan ini dalam empat bulan tambah dua buku, kalau saya masih berkarya lima tahun ke depan, bisa lah 30 buku,” katanya.

Republika.co.id, 20 Agustus 2017

19 Agustus 2017

Gubernur Sumbar Raih Penghargaan dari Arsip Nasional

Gubernur Sumbar Raih Penghargaan dari Arsip Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno kembali meraih penghargaan. Bila sebelumnya Irwan mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo lantaran pengelolaan lingkungan hidup, kali ini penghargaan diberikan kepadanya terkait pengelolaan kearsipan daerah.

Piagam dan trofi dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) diberikan langsung oleh Menteri PAN-RB Asman Abnur kepada Irwan di Jakarta, Kamis (17/8).  “Alhamdulillah, menerima piagam dan trophy dari ANRI yang diserahkan oleh Menteri PAN-RB RI Asman Abnur dalam kategori Lembaga Kearsipan Daerah Terbaik III Wilayah II. Wilayah II terdiri atas 16 Provinsi,” ujar Irwan melalui akun media sosialnya.

Selain penghargaan kepada Provinsi Sumatra Barat, penghargaan yang sama juga diberikan kepada kabupaten dan kota di Sumbar. Piagam dan trofi dari ANRI juga didapat oleg Kota Payakumbuh yang diganjar Harapan III Terbaik sebagai Lembaga Kearsipan Tingkat Kabupaten Wilayah II.

Republika.co.id, 18 Agustus 2017


06 Agustus 2017

Sejumlah Daerah di Sumbar Terima Penghargaan Presiden

Sejumlah Daerah di Sumbar Terima Penghargaan Presiden

PADANG — Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno kembali meraih penghargaan dari Presiden Joko Widodo di bidang lingkungan hidup.
Kali ini, Irwan mendapat penghargaan Nirwasita Tan tra yang diberikan kepada kepada kepala daerah yang memiliki kepe mimpinan untuk selalu meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Tak hanya pemprov, sejumlah kabupaten dan sekolah di Sumbar juga meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup.
Pemerintah pusat melakukan penilaian atas program-program yang disusun Pemprov Sumbar, implementasi dan prak tik di lapangan, serta Status Lingkung an Hidup Daerah (SLHD), yaitu doku men dan konsep pimpinan daerah tentang lingkungan hidup.
Irwan menyebutkan, pada 2016 lalu, Sumbar juga dinobatkan sebagai provinsi terbaik urutan ketiga se-Indonesia dalam hal pengelolaan lingkungan hidup.
Tahun ini, Sumbar menempatkan diri sebagai provinsi terbaik urutan kedua atau naik satu tingkat dari tahun sebelumnya.
Penghargaan yang diberikan oleh Presiden Jokowi ini juga diberikan kepada pemimpin atau kepala daerah yang punya visi misi lingkungan hidup dan dibuktikan dengan program serta kepemimpinan berwawasan lingkungan hidup.
“Alhamdulillah, semua target pencapaian terkait lingkungan hidup terpenuhi, seperti indeks air dan udara juga kondisi sungai dan hutan.
Termasuk pelaksanaan dan praktik ramah lingkungan di berbagai sektor seperti pendidikan, industri, dan rumah sakit,” ujar Irwan, Kamis (3/8).
Irwan menyebutkan, penghargaan ini juga menilai program dan terobosan kepala daerah di bidang lingkungan hidup seperti kebersihan, kerapian, dan juga keasrian lingkungan.
“Sehingga banyak kota dan kabupaten serta sekolah di Sumbar mendapat penghargaan,” katanya.
Menurut dia, penghargaan di bidang ling kungan hidup ini akan memberi motivasi kepada semua pemangku kepen tingan, baik di provinsi maupun kabupaten ko ta untuk terus meningkatkan upaya ramah lingkungan di semua bidang.Sehingga, dapat juga menyejahterakan masyarakat.
Sementara, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan, raihan penghargaan Adipura yang diterima Kota Padang, akan dijadikan motivasi untuk warga memperkuat budaya bersih.
“Setelah penghargaan ini tiba di Padang, sudah seharusnya semua warga mengimplementasikan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Sebelum Adipura ini diraih, kata dia, baik pemerintah maupun warga telah berupaya mewujudkan budaya bersih tersebut melalui berbagai program lingkungan.
Misalnya, relawan kebersihan, program BBGRM, bersih pantai dan pengaturan jadwal pembuangan sampah.
Dengan penghargaan Adipura ini, kata dia, upaya tersebut akan lebih ditingkatkan.
Dalam hal ini, kata dia, masyarakat me nyadari arti dari penghargaan Adipura sebagai bukti bahwa masyarakat cinta lingkungan dan kebersihan.
Dengan kata lain, Mahyeldi menjelaskan, masyarakat tidak dibenarkan membuang sampah di sembarang tempat, seperti sungai, selokan, jalan, dan fasilitas umum lainnya.
Kemudian masyarakat bisa berpartisipasi dalam melakukan pembersihan fasilitas umum, seperti tempat wisata dan tempat ibadah.
“Untuk memperkuat implementasi tersebut kami akan jadikan semua ASN yang ada sebagai relawan kebersihan,”
ujarnya.

Nantinya, kata dia, ASN menjadi pelopor sekaligus contoh bagi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Republika, 05 Agustus 2017

01 Agustus 2017

Sebulan, Gubernur dan Wagub Terima Lima Penghargaan

Sebulan, Gubernur dan Wagub Terima Lima Penghargaan

PADANG – Satu bulan terakhir, Sumbar bertaburkan  prestasi. Gubernur Irwan Prayitno dianugrahi berbagai penghargaan atas ke berhasilannya dalam sejumlah bidang. Penghargaan tersebut murni pemberian dari para penilai, bukan hasil transaksional.

“Apa yang diterima Pemprov Sumbar ini adalah murni dari penilaian yang diberikan oleh panitia dan pemerintah pusat,” sebut Kepala Biro Humas Setdaprov, Jasman kemarin.
Penghargaan yang diterima dan diraih oleh Pemprov Sumbar atas nama Irwan Prayitno murni hasil kinerja organisasi perangkat daerah (OPD).

Hasil itu diterima melalui penilaian tim dengan seleksi ketat dan tes yang dilalui oleh kepala daerah. Semua penghargaan itu diraih dengan kerja keras, termasuk hasil kinerja pemerintah pada masyarakat Sumbar.

“Penghargaan dari hasil kinerja yang telah dilakukan, tentu merupakan sebuah prestasi dan menjadi motivasi untuk lebih baik lagi dalam   meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dampaknya, juga bagaimana meningkatkan pembangunan daerah,” ungkapnya.

Dirincinya, penghargaan diterima Gubernur Irwan Prayitno selama Juli mencapai lima penghargaan. Diawalinya dengan penerimaan  penghargaan Satya Lencana pembangunan nasional bidang kependudukan tahun 2017. Penghargaan tertinggi dibidang kependudukan tersebut diserahkan langsung Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Puan Maharani bertindak mewakili Presiden di Bandar Lampung 15 Juli 2017.

Penghargaan ini sebagai bukti kepercayaan dari pemerintah pusat pada daerah Sumbar yang telah bekerja keras dalam membangun kualitas hidup masyarakat. Anugerah Satyalancana Pembangunan bidang Kependudukan ini diberikan atas penilaian tim penilai terhadap dedikasi membangun kualitas hidup masyarakat dengan menyukseskan program kependudukan. Dalam penghargaan hanya Gubernur Irwan Prayitno satu-satunya mendapatkan penghargaan tersebut.

Anugerah ini diberikan atas penilaian Presiden dan tim penilai, berhasil membangun kualitas hidup masyarakat dengan menyukseskan program Kependudukan sesuai kearifan lokal melalui penerbitan kebijakan, alokasi anggaran, dan penyediaan sarana prasarana KB, pemberdayaan, dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan keluarga sejahtera melalui kelompok UPPKS, sehingga tercapai TFR (total fertility rate) 2,6% dan laju pengendalian penduduk 1,33%.

Kedua, Sumbar juga mendapatkan penghargaan daerah layak anak. Penghargaan yang diterima Pemprov Sumbar sebagai Provinsi penggerak Kabupaten dan Kota layak anak. Penghargaan ini langsung diterima Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dari Menteri Pemberdayaan   Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia, Yohana Susana Yembise, pada Sabtu (22/7) di Pekanbaru.

Menariknya, daerah penerima penghargaan Kota Layak Anak (KLA) ditahun 2017 ini di Sumbar mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2015. Pada 2015, di Sumbar hanya enam Kabupaten dan Kota yang menerima penghargaan tersebut, yakni Padang, Kota Pariaman, Payakumbuh, Padangpanjang, Bukittinggi dan Sawahlunto.

Namun, pada tahun ini meningkat menjadi sembilan daerah yaitu, Padang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Padangpanjang, Bukittinggi dan Sawahlunto, Kota Solok, Tanah Datar dan Limapuluh Kota.

Ketiga, Pemprov Sumbar menerima penghargaan  sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik 2017 untuk kawasan Sumatra. Penghargaan tersebut diterima Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam acara Rakornas VIII TPID di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis 27 Juli 2017. Penghargaan tersebut diberikan kepada Sumbar karena keberhasilan di dalam mengendalikan inflasi terutama pada saat Ramadhan dan Lebaran.

Bahkan, dalam acara itu, Gubernur diminta Presiden Joko Widodo untuk berbagi “resep” untuk menjaga inflasi di Sumbar kepada perwakilan daerah lain nya. Agar ilmu tersebut juga dapat diterapkan oleh daerah lainnya kedepan.

Keempat, Gubernur Irwan Prayitno juga memperoleh penghargaan dari Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) kategori Kepala Daerah Penggerak Ekonomi Syariah yang diserahkan oleh Ketua Umum IAEI Bp. Prof Bambang Brodjonegoro, Ph.D, di Jakarta 28 Juli 2017.

Penghargaan ini diberikan atas, kepedulian Gubernur Irwan Prayitno dalam mengembangkan perekonomian syariah di Sumbar. Dengan itu, telah membangun rasa percaya masyarakat terhadap ekonomi syariah.

Kelima, Gubernur dianugerahi Democracy Award dalam acara Malam Budaya Manusia Bintang yang diadakan oleh Rakyat Merdeka On Line dan Red Magazine On Light (RMOL Group), Sabtu 29 Juli 2017. Anugerah ini diberikan penyelenggara atas dasar sumbangan besar bagi pembangunan demokrasi Indonesia, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan layak menjadi contoh di tengah krisis keteladanan.

Hal yang sama ditegaskan Gubernur Irwan Prayitno, diakuinya apa yang diperoleh Pemprov Sumbar maupun atas nama Gubernur Sumbar adalah murni prestasi. Bukan penghargaan yang diminta, atau dicari-cari.

“Baik lahir maupun batin, saya tidak pernah mencari-cari penghargaan. Yang saya lakukan hanyalah bekerja sebaik-baiknya, dan senantiasa menjaga fisik, akal, dan ruhani saya sehat setiap saat agar fokus dan optimal dalam menjalankan amanah kehidupan saya,” ujar Irwan Prayitno saat itu.

Singgalang, 31 Juli 2017

PKS Sumbar

Kolom

[Kolom][recentbylabel3]
Pemberitahuan
Jangan lupa untuk like dan subscribe PKS Sumbar.
Done