Januari 2018 - PKS Sumbar
News Update
Loading...

30 Januari 2018

Laa Tahzan, Allah Bersama Kita

Laa Tahzan, Allah Bersama Kita

Oleh: Irsyad Syafar

Kalimat di atas merupakan ungkapan Rasulullah saw kepada Abu Bakar yang Allah abadikan di dalam QS At Taubah ayat 40.

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: "Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS At Taubah: 40).

Ketika itu Rasulullah saw dan Abu Bakar dalam perjalanan Hijrah ke Madinah, lari menyelamatkan diri dan agama dari kejaran kafir qureisy. Mereka berdua bersembunyi di dalam gua Tsur. Walaupun sudah dengan berbagai pengelabuan dan upaya merahasiakan perjalanan hijrah ini, namun akhirnya  orang-orang kafir qureisy sampai juga ke depan mulut gua tsur  tersebut.

Abu Bakar sangat cemas dan khawatir. Sebab, kaki-kaki para pengejar sudah kelihatan di atas kepala mereka. Sampai-sampai dia berkata kepada Nabi, "Seandainya salah seorang dari mereka melihat ke arah kaki mereka, niscaya ia akan melihat kita".

Tapi, Rasulullah saw menenangkan sahabatnya dan berkata, "Apa persangkaanmu terhadap orang yang berdua, sedangkan yang ketiganya adalah Allah". (HR Bukhari dan Muslim).

Maka Allah turunkanlah rasa tentram di dalam hati mereka berdua. Dan Allah turunkan bala tentaranya dari kalangan malaikat yang tidak kelihatan. Sehingga, orang-orang kafir qureisy tidak melihat sama sekali Rasulullah saw dan Abu Bakar di dalam gua yang sudah dekat di hadapan mereka.

At Taubah ayat 40 ini mengabarkan secara gamblang bahwa Allah "bersama" hamba2Nya yang mulia. Tidak sekedar "kebersamaan" umum berupa melihat, mendengar, mengetahui dan memantau. Tapi, lebih jauh lagi sampai kepada tingkat melindungi, menolong, menguatkan, menentramkan, membela dan bahkan memenangkan terhadap musuh-musuhNya.

Ini merupakan bentuk kebersamaan Allah yang khusus (ma'iyyah khashshah) dengan hamba-hamba pilihanNya, baik para Nabi dan Rasul, maupun orang-orang beriman sesudah mereka sampai hari kiamat.

Allah telah memberikan kebersamaan khusus ini dahulunya kepada Nabi Ibrahim saat menghadapi Raja namruth, sehingga selamat dari api yang sangat besar. Juga kepada Nabi Nuh saat menghadapi badai Tsunami terbesar di dunia, dan selamat bersama kaumnya yang beriman. Juga kepada Nabi Musa dan Nabi Harun yang ditindas dan dikejar-kejar oleh Firaun dan bala tentaranya. Allah berkata:
قَالَ لَا تَخَافَا ۖ إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ

Artinya: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". (QS Thaha: 46).

Kebersamaan khusus ini juga telah dirasakan oleh para sahabat Nabi yang mulia, sejak generasi-generasi awal. Baik para khulafaurrasyidin, sahabat-sahabat senior, maupun sahabat lain yang kadang namanya tidaklah terkenal.

* * * * *

Salah seorang sahabat Nabi yang terkenal sebagai pemilik doa mustajab (Rasulullah saw pernah mendoakan itu untuknya), yaitu Sa'ad bin Abi Waqqas. Beliau adalah salah seorang dari 10 sahabat yang diberitakan pasti masuk sorga. Pada masa khalifah Umar bin Khattab, Beliau diamanahi sebagai Gubernur (amir) Bashrah. Datanglah beberapa orang bashrah mengadukan Sa'ad tentang kekurangannya dalam melaksanakan shalat. Kemudian Umar mengkomfirmasi hal tersebut kepada Sa'ad, dan Beliau bisa menjawab dan mnjelaskannya dengan baik.

Kemudian Umar mengirim beberapa orang kepercayaannya untuk meninjau langsung ke bashrah, menanyakan perihal kepemimpinan Sa'ad ke rumah-rumah penduduk Bashrah. Semua keluarga yang dikunjungi memberikan pujian dan kepuasan atas kepemimpinan Sa'ad.

Saat rombongan berada di masjid, tiba-tiba seorang laki-laki menyatakan bahwa Sa'ad  tidak ikut dalam berperang, tidak memimpin dengan adil dan tidak peduli kepada rakyatnya. Mendengar fitnah seperti itu, Sa'ad bin Abi Waqqas langsung berdoa: "Ya Allah, jika laki2 ini berbohong, maka butakanlah matanya, panjangkanlah umurnya dan timpakan fitnah kepadanya". Dan memang ternyata laki-laki tersebut kemudian menjadi buta, umurnya panjang dan diakhir hayatnya terkena fitnah. (Riwayat Jabir bin Samurah, dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dan kitab Siyar A'lam An Nubala').

'Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqas meriwayatkan, bahwa pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, ada seorang lelaki mencaci maki Ali di tengah kerumunan orang. Bahkan juga mencaci-maki Talhah bin Ubaidilah dan Zubeir bin Awwam. Ketika itu juga Sa'ad menasehatinya agar berhenti mencaci-maki Khalifah Ali yang jauh lebih baik darinya. "Kalau tidak berhenti, aku akan do'kan kamu" kata Sa'ad. Akan tetapi lelaki tersebut tidak peduli. Malah ia balik mengejek Sa'ad dan berkata, "Kamun menakut-nakuti saya! Kayak nabi saja kamu!". Akhirnya Sa'ad berdoa kepada Allah: "Ya Allah, Engkau jagalah Ali dengan cara yang Engkau kehendaki".

Tak lama setelah itu, secara tiba-tiba, seekor onta besar datang dari arah pasar Bashrah masuk ke dalam kerumunan orang ramai tersebut. Orang-orang jadi menghindar. Kemudian onta besar tersebut menyeruduk lelaki tadi dan menginjaknya.

* * * * *

Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Al Bidayah wa An Nihayah menceritakan seorang sahabat Nabi yang bernama Safinah. Beliau adalah budak dari Istri Rasulullah saw, Ummu Salamah. Beliau dimerdekakan oleh Ummu Salamah dengan syarat tetap menjadi pelayan Rasulullah saw. Nama Safinah sendiri diberikan oleh Rasulullah saw ketika dia diminta membawa barang-barang yang banyak, tapi tak berat baginya. Rasulullah saw berkata, "Angkatlah, sesungguhnya engkau adalah sebuah kapal (Safinah)". (HR Ath Thabrany).

Seorang senior tabi'in, Muhammad Bin Al Munkadir meriwayatkan bahwa Safinah maula Rasulullah saw ini pernah bepergian menaiki sebuah perahu. Namun perahu itu pecah dihantam ombak. Dengan sisa-sisa kayu perahunya dia selamat sampai ke daratan. Namun, di daratan dia dihadang oleh seekor singa yang sudah siap akan menerkamnya. Safinah langsung berbicara kepada singa tersebut, "Wahai abal haris (singa), aku adalah Safinah, budak Rasulullah saw". Mendengar perkataan Safinah, singa itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu ia menggosokkan punggungnya ke badan Safinah. Bahkan kemudian ia menunjukkan Safinah jalan keluar dari kawasan tersebut. Setelah itu singa tersebut mengangguk-anggukkan kepalanya seolah berkata kepada Safinah, "Selamat jalan". Begitulah Allah "bersama" hambaNya.

* * * * *

Dalam kitab "Siyar a'lam Nubala" diceritakan seorang tabi'in yang mulia, Shilah bin Asyam Al 'Adawi. Beliau salah satu murid dari Ibnu Abbas. Kemuliaan dirinya dan juga keluarganya diakui oleh banyak ulama. Salah seorang anaknya syahid dalam sebuah jihad. Ketika beberapa perempuan tetangga datang bertakziyah kepada istri Shilah yang bernama Mu'adzah, sang istri berkata kepada tamu, "Jika kalian datang kesini untuk bertakziyah menghiburku (atas duka kematian anaknya), maka tidak usah. Pergilah kalian, aku tidak berduka. Tapi jika kalian datang untuk mengucapkan selamat (atas syahidnya anaknya), maka silakan. Aku sangat bahagia".

Ibnu Al Mubarak, seorang Ulama Tabi'in menceritakan bahwa Shilah ini pernah pergi berjihad dalam sebuah pasukan. Di tengah malam saat para mujahid beristirahat, Shilah menyelinap keluar dari rombongan, menuju semak-belukar. Beliau hendak melakukan qiyamullail tanpa diketahui oleh mujahid yang lain. Rupanya salah seorang prajurit memantau semua gerak-geriknya.

Di saat Shilah larut dalam khusyuknya shalat malam, rupanya seekor singa telah mendekatinya. Singa itu mulai mengitarinya. Tapi Shilah tidak terganggu apalagi sampai memutuskan shalatnya. Ketika telah selesai salam ke kanan dan ke kiri, dia langsung berkata kepada singa: "Wahai singa, pergilah mencari makan di tempat lain". Singa itupun berbalik dan lari ke dalam hutan dengan auman yang sangat keras. Begitulah kebersamaan Allah dengan hambaNya.

* * * * *

Begitu banyak hamba-hamba Allah yang beriman telah merasakan "kebersamaan khusus" dengan Allah. Al 'Alaa' bin Alhadhrami, seorang sahabat Nabi yang dikirim berperang ke Bahrain dengan pasukannya. Setelah shalat dua rakaat dan berdoa kepada Allah, dia dan pasukannya bisa berjalan di atas air dan selamat sampai ke daratan untuk berperang. Al Hasan Al Bashri yang dipanggil ke Istana oleh Panglima yang bengis dan kejam, Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi, akibat ceramah dan kajiannya yang tegas menyikapi penyimpangan panglima Hajjaj. Semua peralatan untuk memenggal leher Hasan Al Bashri sudah siap menunggunya di istana; pedang, cambuk dan alas lantai supaya tidak berserakan darahnya kemana-mana. Sebelum masuk ke ruang Hajjaj, Hasan Al Bashri melantunkan beberapa doa dimulutnya. Tiba-tiba Hajjaj berubah menjadi ramah dan sopan kepadanya. Bahkan mendudukkannya di sampingnya, memberinya wewangian dan memujinya sebagai pemimpin para ulama di hadapan para hadirin yang tadinya sudah akan menyaksikan pembunuhan.

* * * * *

Dalam era kontemporer, juga sangat banyak terjadi "kebersamaan khusus" ini. Perang jihad di afghanistan melawan penjajah uni sovyet meninggalkan banyak kisah-kisah pertolongan Allah. Begitu juga jihad di Palestina, Bosnia, Irak, Suriah dan di berbagai negara lainnya.

Salah seorang Jendral mesir di masa rezim Husni Mubarak tidak mengizinkan pimpinan Hamas, Khalid Misy'al masuk ke istana presiden Mubarak untuk berunding dengan utusan Israel. Bahkan sang jendral sempat bersumpah dan berkata, "Langkahi dulu mayat saya oleh Misy'al, baru dia bisa masuk istana Presiden". Ternyata ucapan ini kemudian terealisasi. Saat Presiden Mursi berkuasa, Khalid Misy'al masuk ke istana presiden. Di waktu yang bersamaan, sang jendral tewas di Suriah setelah serangan para mujahidin menghatam posisi rezim penguasa basyar Asad di damaskus, dan juga menewaskan beberapa keluarga dekat basyar.

Ada seorang da'i dan juga sekaligus seorang dokter, di masa rezim Gamal Abdun Nasher. Di dalam penjara, disamping berbagai siksaan yang dialaminya, dia juga pernah "dikencingi" oleh sipir penjara di saat dia sujud dalam shalatnya. Dokter ini tak berdaya, kecuali hanya berdoa kepada Allah (dalam sujudnya), memohon agar sipir ini dimatikan dengan cara yang susah. Benar saja, kemudian di masa rezim Anwar Sadat,  dokter ini kembali praktek di rumah sakit. Suatu hari dia menerima pasien yang terluka parah dan sakarat, korban tabrakan kendaraan yang mengerikan. Pasien ini sakarat dengan sebuah besi menancap di lehernya, sementara dia masih hidup. Dokter inilah yang membantunya mengeluarkan besi tersebut, dan menyaksikan sendiri kesusahan sipir tersebut sampai mati di ruang ICU.

Tidak sedikit penguasa diktator atau orang-orang sekuler yang melecehkan agama Allah di berbagai belahan dunia, menzhalimi para ulama dan orang-orang shaleh, nasibnya berakhir tragis. Ada yang masuk penjara, terkena stroke, mati dengan sangat buruk atau akhirnya tewas karena tabrakan, kecelakaan atau mungkin di tangan rakyatnya sendiri.

* * * * *

Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur, lalai apalagi lupa. Dia pasti akan menolong hamba-hambaNya dengan cara-cara yang dikehendakiNya. Tugas seorang hamba hanyalah berusaha maksimal untuk memantaskan diri menjadi yang berhak menerima "kebersamaan khusus" dari Allah. Sehingga kemudian ia tak akan takut, sedih dan berduka-cita.
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Artinya: "Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak". (QS Ibrahim: 42).

Wallahu A'laa wa A'lam.

16 Januari 2018

Tiga Masuk Sorga dan Tiga Masuk Neraka

Tiga Masuk Sorga dan Tiga Masuk Neraka

Oleh: Irsyad Syafar

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah diberitahu oleh Allah, bahwa ada tiga golongan yang pertama-tama di masukkan ke dalam sorga dan ada tiga pula yang pertama-tama dimasukkan ke dalam neraka. Beliau bersabda:

"عُرِضَ عَلَيَّ أَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ , وَأَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ النَّارَ , فَأَمَّا أَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ : فَالشَّهِيدُ , وَعَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَحْسَنَ عِبَادَةَ رَبِّهِ وَنَصَحَ لِسَيِّدِهِ , وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ ، وَأَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ النَّارَ : أَمِيرٌ مُسَلَّطٌ , وَذُو ثَرْوَةٍ مِنْ مَالٍ لا يُعْطِي حَقَّهُ , وَفَقِيرٌ فَخُورٌ ".
Artinya: "Dipaparkan kepadaku tiga yang pertama masuk sorga dan tiga yang pertama masuk neraka. Adapun tiga yang paling pertama masuk sorga adalah: orang yang mati syahid, hamba sahaya yang beribadah dengan baik kepada Allah dan menasehati (tulus kepada) tuannya, serta orang miskin yang menjaga kehormatannya (tidak mengemis) walaupun banyak anak-anaknya. Sedangkan tiga yang paling pertama masuk neraka adalah: Pemimpin yang diktator, orang kaya yang banyak harta tapi tidak menunaikan hak Allah pada hartanya, dan orang miskin yang sombong". (HR Turmidzi dan Al Hakim, dari Abu Hurairah).

Hadits di atas menyebutkan terkait orang-orang yang paling pertama, baik masuk sorga ataupun masuk neraka. Paling pertama disini bisa mengandung makna memang paling pertama dalam hal yang disebutkan, atau juga mengandung makna janji yang sangat mulia atau ancaman yang sangat keras dari Allah.

Sebab, terdapat dalil dari hadits-hadits lain yang menyebutkan orang-orang lain yang juga paling pertama masuk sorga atau neraka, tapi tidak ada dalam teks hadits ini.

Maka berdasarkan hadits ini, golongan pertama yang paling pertama masuk sorga adalah orang yang mati syahid. Yaitu orang yang wafat atau terbunuh karena memperjuangkan agama Allah, atau mati terbunuh di medan pertempuran jihad fiisabilillah. Mereka ini masuk dalam jenis syahid hakiki, yang jenazahnya dishalatkan tapi tidak dimandikan, dan tidak dikafani kecuali dengan pakaian yang dia pakai saat mati syahid.

Kemudian ada lagi orang-orang yang syahid secara hukum, tapi tidak termasuk syahid hakiki. Mereka tidak diperlakukan sebagaimana syahid hakiki. Mereka tetap dimandikan, dikafani dan dishalatkan seperti jenazah biasa lainnya. Mereka mendapat kemuliaan khusus dari Allah, tetapi tidak sampai level (derjat) syahid hakiki.

Berdasarkan hadits shahih diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasai, mereka itu antara lain adalah: "Orang yang wafat karena membela hartanya, atau karena membela darahnya (jiwanya), atau karena membela keluarganya".

Kemudian dari hadits lain riwayat Abu Daud dan Nasai dari Jabir, oran yang juga syahid adalah: "Orang yang mati tenggelam, yang mati karena sakit perut, yang mati karena kebakaran, yang mati karena tertimpa bangunan dan perempuan yang mati karena melahirkan."

Kelompok *kedua* yang paling pertama masuk sorga adalah hamba sahaya yang beribadah dengan baik kepada Allah dan memberikan nasehat kepada tuannya. Kondisi dirinya yang budak dan tidak berdaya, tidak menghalanginya untuk dapat melaksanakan ibadah dengan cara yang terbaik. Di samping itu dia tidak sungkan atau malu untuk memberikan saran atau nasehat kepada tuannya, sebagai bentuk ketulusannya kepada tuannya.

Sebab, orang-orang yang berada dalam posisi susah apalagi tidak berdaya, biasanya akan sulit melaksanakan ibadah dengan kualitas maksimal. Apalagi akan berani pula untuk memberikan nasehat kepada tuannya. Kedua perbuatan tersebut beresiko besar lagi berat baginya. Tapi dia tetap melaksanakannya.

Adapun yang *ketiga,* gololongan yang paling pertama masuk sorga adalah orang yang tak berpunya (miskin), tapi tidak mau mengemis-ngemis, padahal dia memiliki anak atau keluarga yang banyak. Orang miskin *terhormat* jenis ini  lebih memilih hidup sangat minimalis dan apa adanya, qana'ah dengan itu, dari pada menjatuhkan harga diri dengan meminta-minta kepada orang lain.
Dengan himpitan dunia hari ini, ada orang-orang miskin yang menjatuhkan harga dirinya, meminta kian kemari, kadang berani berbohong atau menipu, atau bahkan menggadaikan agamanya, demi sesuap nasi.

Sedangkan bagian kedua yang dinyatakan Rasulullah saw sebagai 3 golongan pertama yang masuk neraka adalah:

Pertama penguasa atau pemimpin yang diktator. Yaitu penguasa yang berlaku semena-mena kepada rakyatnya, menyusahkan mereka dan memimpin dengan tangan besi.
Di bawah kekuasaannya, rakyat menjadi tertindas, kemiskinan dimana-mana, banyak kewajiban yang menghimpit sementara hak semakin terbatas dan berkurang.

Dalam konteks yang semakna, yang menunjukkan betapa urgennya posisi pemimpin atau penguasa, hadits lain menyebutkan 7 golongan yang nanti di akhirat mendapat naungan khusus dari Allah, di hari yang tidak ada sama sekali naungan kecuali naunganNya. Satu dan yang pertama dari 7 golongan tersebut adalah "Imam (pemimpin) yang adil".

Kedua adalah orang kaya yang tidak menunaikan hak-hak Allah yang ada di dalam hartanya. Ia tidak menunaikan kewajiban zakat secara baik dan rapi. Kalaupun ia berzakat, tapi ia tidak tuntaskan dari seluruh harta (nikmat) Allah yang ia terima. Dibayarkan hanya secara kira-kira saja tanpa hitungan yang detail dan valid dari total rezeki Allah yang diterimanya.

Di samping itu ia juga tidak menunaikan kewajiban lain dalam hartanya (diluar zakat). Yaitu berupa pemberian kepada karib kerabat, anak yatim, orang miskin, para pengemis dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan Firman Allah yang mengisyaratkan adanya kewajiban lain dikuar zakat, dalam surat Al Baqarah:
وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ...

Artinya: "dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya..." (QS Al Baqarah: 177).

Ditambah lagi dengan pelitnya ia dalam memberikan sedekah dan infaq-infaq yang sunnah. Allah telah memberikan ancaman dan peringatan keras bagi orang-orang yang berlaku bakhil (pelit):
الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

Artinya: "Orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan". (QS An Nisa: 37).

Ketiga adalah orang miskin yang sombong. Yaitu orang miskin yang tidak punya apa-apa, tapi bersifat sombong, angkuh dan congkak kepada orang lain. Ini merupakan akhlak yang sangat tercela. Sebab, ia tidak mempunyai sesuatu yang layak untuk disombongkan atau dibangga-banggakan kepada orang lain. Dosa orang miskin yang sombong lebih besar dari pada orang kaya yang sombong.

Semakna dengan ini, juga terdapat hadits shahih yang menyatakan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه: عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة، ولا يزكيهم، ولا ينظر إليهم، ولهم عذاب أليم: شيخ زان، وملك كذاب، وعائل مستكبر. (رواه مسلم).

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw, Beliau bersabda: "Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, dan tidak akan disucikan Allah, serta tidak akan dilihat oleh Allah, dan bagi mereka adzab yang pedih. Yaitu: Orang tua yang berzina, Raja (pemimpin) yang pembohong, dan orang miskin yang sombong". (HR Muslim).
Semoga kita termasuk dalam 3 golongan yang pertama-tama masuk sorga. 
Wallahu A'laa wa A'lam.

02 Januari 2018

Pemprov Sumbar Torehkan Banyak Prestasi

Pemprov Sumbar Torehkan Banyak Prestasi

Tahun 2017 lalu, begitu banyak torehan prestasi yang diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dibawah kepemimpinan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dalam memajukan pembangunan maupun perekonomian ekonomi masyarakat.

Selain itu, puluhan lebih penghargaan selama kepemimpinan keduanya diraih. Baik dari pemerintah pusat maupun lembaga berskala nasional juga diraih keduanya. Menyongsong tahun 2018 dengan semangat baru.  Keduanya, bertekad akan lebih meningkatkan apa yang telah diraih selama 2017. Tentu saja dengan bantuan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumbar dan stakeholder terkait lainnya. Yang akan membawa Sumbar lebih berkembang lagi dari segala sektor yang ada. Sehingga berdampak pada kemajuan daerah dan masyarakat.

“Kita optimis pada tahun 2018 ini akan lebih baik lagi. Dan bisa memberikan yang terbaik untuk Sumbar,” ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit serta Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman, kemarin saat ekspose akhir tahun 2017 yang diinisiasi Humas Setdaprov Sumbar di Auditorium Gubernuran.

Dalam satu tahun kemarin atau selama 2017, kata Irwan banyak yang telah dilakukan. Di antaranya pembangunan insfrastruktur yang memberikan efek positif bagi masyarakat. Yang pada akhirnya dapat menunjang perekonomian masyarakat.

Selain sektor pembangunan, Pengendalian inflasi di daerah, Pemprov Sumbar dan jajaranya memiliki andil dalam hal ini. Sehingga dapat dilihat  dari bulan ke bulan, inflasi di Sumbar dapat terkendali. Itu dibuktikan,  engan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumbar menjadi TPID terbaik untuk kawasan Sumatra. Penghargaan ini diraih karena keberhasilan dalam mengendalikan inflasi, terutama pada saat Ramadhan dan Lebaran 2017.

“Bahkan untuk mengatasi inflasi di Sumbar, saya juga meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)  perlu ada di Sumbar, supaya pengawasan terhadap pengusaha yang bergerak di sektor pangan bisa lebih ketat. Termasuk semua komoditi pangan sebagai indikator penyebab inflasi dikelola dengan baik seperti, cabai dan jengkol,” katanya.

Tidak hanya itu, ia juga pernah mengusulkan dalam pengendalian inflasi di Sumbar, di mana harga tiket pesawat Jakarta-Padang dan sebaliknya yang sering melonjak sangat tinggi setiap Ramadhan dan lebaran harus menjadi perhatian. Serta, penguatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendukung distribusi serta perbaikan tata niaga pangan juga harus menjadi perhatian serius. Sehingga, pemerintah daerah secara tidak langsung dapat mengendalikan harga yang bergejolak melalui BUMD.

Dari sektor Pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Oktober 2017 mencapai 4.826 orang, mengalami peningkatan 11,02 persen disbanding  wisman September 2017yang tercatat sebanyak 4.347 orang.

“Sedangkan, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumbar bulan Oktober 2017 mencapai ratarata 59,64 persen mengalami peningkatan 0,37 poin disbanding TPK bulan September 2017 sebesar 59,27 persen,” tuturnya. Ini, kata Irwan menunjukan pariwisata yang mulai gencar.
Bahkan, Sumbar dinobatkan sebagai tujuan destinasi wisata halal terus menjadi lirikan bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung di luar dari wisatawan lokal. Mungkin, jika digabungkan dengan wisatawan lokal pasti jumlah kunjungan lebih meningkat. “Wisman  saja naik kunjungannya,apalagi jika ditambah lokal. Ini data yang kita miliki merujuk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar,” katanya.

Untuk nilai ekspor dan impor Sumbar juga mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat  dari nilai ekspor Sumbar bulan November 2017 terjadi  peningkatan sebesar 2,14 persen dibanding ekspor bulan Oktober 2017. Bahkan, nilai ekspor November 2017 ini meningkat  sebesar 0,87 persen jikadibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

“Nilai impor Sumbar bulan November 2017 terjadi peningkatan sebesar 49,73 persen dibanding impor bulan Oktober 2017. Nilai impor bulan November 2017 naik sebesar 192,09 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya,” terangnya.

Tidak hanya itu, pertumbuhan  ekonomi Sumbar pada triwulan III-2017 tumbuh 5,38persen. Itu dapat diukur berdasarkan  besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Sumatera Barat triwulan III-2017 meningkat sebesar 2,13 persen (q-to-q). Serta, ekonomi Sumbar triwulan I-III 2017 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,23 persen.

Kemudian dari segi Indeks  Pembangunan Manusia (IPM) terus mengalami kemajuan. Baik itu dari berapa sektor. Di antaranya Angka Harapan Hidup (AHH), harapan Lama Sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan pengeluaran per kapita setahun.

“ IPM untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia.IPM Sumbar terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun,” ulasnya. Dari segi pengangguran, dari tahun ke tahun, persentase pengangguran di Sumbar terus menurun. Hal ini terjadi karena upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran. Lewat job fair baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang dilakukan setiap tahunnya dengan mengandeng beberapa perusahaan.

“Jadi, job fair merupakan satu cara pengurangan pengangguran dengan mempertemukan langsung pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan,” ujarnya. Berkurangnya terus pengangguran di Sumbar kata Irwan, itu berimbas dengan terus mengalami peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP). Di mana, dari tahun ke tahun terus meningkat. Sehingga, dapat membantu para pekerja memenuhi kebutuhan hariannya. Apalagi bagi mereka yang telah berkeluarga.

Dari sektor pertanian, nilai tukar petani (NTP) Sumbar bulan November 2017 tercatat sebesar 96,15 atau turun  0,46 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 95,71 (Oktober 2017). Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen,dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen.

“Pada bulan November 2017 NTP masing-masing subsector tercatat sebesar 91,56 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 83,96 untuk subsector hortikultura (NTPH), 101,28 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 103,80 untuk subsector peternakan (NTPT), dan 109,27 untuk subsektor perikanan (NTPN).  Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masingmasing sebesar 109,44 dan 109,23,” tandasnya.
Tahun 2018 ini, semua program yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. Sehingga, akan berdampak  kepada kemajuan daerah yang menyasar seluruh sektor.

Padang Ekspres, 2 Januari 2018

PKS Sumbar

Kolom

[Kolom][recentbylabel3]
Pemberitahuan
Jangan lupa untuk like dan subscribe PKS Sumbar.
Done